Fettuccine Alfredo adalah hidangan pasta populer yang dibuat dengan fettuccine, mie telur pipih tebal, yang dicampur dengan saus yang terbuat dari mentega, krim, dan keju. Sejumlah resep memerlukan penambahan telur untuk meningkatkan kekentalan dan kekayaan saus. Beberapa resep dibuat lebih ringan dengan mengganti krim dengan susu dan menggunakan pati sebagai pengganti keju untuk mengentalkan saus. Fettuccine Alfredo dapat disajikan sendiri atau dicampur dengan sayuran, unggas, atau makanan laut.
Beberapa juru masak percaya bahwa hanya mie fettuccine yang baru dibuat yang sesuai untuk hidangan ini karena pasta segar lebih mudah menyerap rasa hidangan daripada pasta kering. Yang lain mengklaim bahwa saus hidangan adalah bintangnya dan bekerja dengan baik dengan kedua jenis pasta. Dalam kedua kasus tersebut, pasta semolina berkualitas tinggi umumnya lebih disukai. Berhati-hatilah untuk hanya memasak pasta sampai tahap al dente, yang berarti mie harus sedikit menahan gigitan, umumnya direkomendasikan.
Hal lain yang membuat beberapa koki berbeda adalah jenis keju yang digunakan. Mereka yang bersikeras untuk mengikuti petunjuk resep paling awal hanya menggunakan Parmesan atau Parmesan Reggiano yang baru diparut. Yang lain berpendapat bahwa keju Romano atau Asiago bekerja dengan baik.
Konstruksi dan perawatan saus adalah faktor lain yang bisa diperdebatkan. Resep tertentu menginstruksikan untuk membuat saus dalam panci terpisah dan mencampurnya dengan pasta yang dimasak tepat sebelum disajikan. Resep lain merekomendasikan menempatkan pasta panas yang sudah dimasak ke dalam piring besar dan kemudian menambahkan bahan lainnya. Kedua metode tersebut, jika dijalankan dengan benar, akan menghasilkan saus yang kaya dan halus yang melekat pada setiap mie.
Dalam kebanyakan resep untuk saus fettuccine Alfredo, mentega dilelehkan dengan lembut di atas api kecil dan kemudian krim diaduk ke dalamnya. Campuran biasanya direbus selama satu atau dua menit untuk melebur mentega dan krim. Keju parut ditambahkan ke saus pada saat ini. Adonan tersebut kemudian diaduk hingga keju meleleh lalu dituangkan ke atas mie. Versi lain menyarankan untuk mencampur mie dengan mentega dan krim panas dan kemudian melemparkan keju parut ke dalamnya.
Asal usul fettuccine Alfredo dapat ditelusuri kembali ke pemilik restoran Alfredo Di Lelio, yang diduga menemukan hidangan untuk istrinya di Roma, Italia, pada 1920-an. Dia dilaporkan putus asa untuk membuat istrinya makan setelah dia melalui kerasnya persalinan dan mengklaim kelelahannya telah merampas nafsu makannya. Nafsu makannya kembali setelah disuguhi ramuan mie, mentega, krim, dan keju buatan suaminya. Segera setelah itu, Di Lelio meletakkan hidangan itu di menu restorannya. Keluarganya masih memiliki dan mengoperasikan tiga restoran Italia di Italia dan Amerika Serikat yang menyajikan ribuan porsi fettuccine Alfredo setiap hari.