Apa itu Felting Basah?

Kempa basah adalah proses yang digunakan untuk membuat wol dan serat hewani lainnya menjadi kain padat yang dikenal sebagai kain kempa. Prosesnya melibatkan aplikasi air sabun hangat, yang menyebabkan lapisan bulu domba yang ditempatkan pada sudut 90 derajat satu sama lain untuk dihubungkan menjadi satu bagian kain. Setelah proses kempa basah selesai, proyek kempa selesai dengan mengisi, atau mengaduk serat pada permukaan kasar seperti papan cuci. Kain kempa kemudian dapat dikeringkan dan digunakan untuk membuat aksesoris atau pakaian.

Hanya jenis serat tertentu yang dapat dirasakan dengan sukses. Sebagian besar jenis bulu hewan, seperti yang diambil dari alpaka atau domba Merino, dapat dimasukkan melalui proses felting basah. Ini karena jenis serat ini ditutupi sisik-sisik kecil, mirip dengan sisik yang terdapat pada sehelai rambut manusia. Membasahi dan menyabuni bulu menyebabkan sisik terbuka, sementara mengaduknya menyebabkan mereka menempel satu sama lain, sehingga menciptakan rasa. Serat tumbuhan dan serat sintetis tidak akan terasa, dan juga jenis wol yang diberi label “superwash”, karena jenis serat wol ini telah diolah secara kimia dan tidak memiliki lapisan luar sisik mikroskopis.

Proses felting basah melibatkan pembuatan lapisan bulu hewan yang belum dipintal menjadi benang atau benang. Biasanya, sedikitnya dua dan sebanyak enam lapisan bulu domba tipis digunakan, dengan setiap lapisan baru ditempatkan pada sudut 90 derajat ke lapisan di bawahnya. Kebanyakan kain kempa dibuat menggunakan satu warna bulu domba, tetapi dua warna atau lebih dapat digunakan juga untuk menciptakan perpaduan warna yang menarik.

Seringkali, felting basah dilakukan dengan tangan, menggunakan saringan untuk menyatukan lapisan bulu sementara air sabun dioleskan dengan spons. Proses ini bekerja paling baik ketika air yang digunakan panas dan sabun yang digunakan adalah sabun yang lembut daripada deterjen yang lebih keras. Menyeka serat menciptakan sedikit agitasi yang mendorong mereka untuk saling menempel. Jika terlalu banyak air yang digunakan, serat ringan tidak akan saling menempel tetapi malah akan hanyut satu sama lain.

Langkah terakhir dari proses felting basah dikenal sebagai fulling. Fulling melibatkan agitasi lebih lanjut dari kain yang baru dikempa. Proses ini menghilangkan gelembung udara yang mungkin terperangkap di antara serat saat felting, dan membuat kain felt lebih kuat dan kencang. Felt yang belum terisi dengan benar dapat luruh dan hancur seiring berjalannya waktu. Setelah diisi, kain kempa dapat dibilas dengan air dingin untuk menghilangkan sisa sabun dan kemudian dibiarkan kering.