Yang dimaksud dengan “faktor lingkungan” adalah istilah yang tidak jelas yang dapat merujuk pada setiap elemen fisik atau non-fisik yang berdampak pada tumbuhan, hewan, dan manusia yang tinggal di daerah yang terkena faktor tersebut. Faktor lingkungan berperan dalam segala hal mulai dari kesehatan hingga perilaku, dan dapat berbeda signifikan antar industri. Misalnya, dalam kedokteran, istilah tersebut mengacu pada unsur-unsur yang mempengaruhi kesehatan, sedangkan dalam hortikultura, istilah tersebut mengacu pada unsur-unsur yang membantu atau mencegah pertumbuhan tanaman.
Berbagai jenis faktor lingkungan memainkan peran dalam kelangsungan hidup suatu spesies. Sementara faktor-faktor tersebut dapat bervariasi, faktor yang paling penting termasuk cuaca, pasokan air, dan kualitas udara. Ketiga faktor ini dapat mempengaruhi hampir semua orang dan segala sesuatu di lingkungan tertentu, serta secara langsung mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, baik cuaca dan polusi dapat mempengaruhi persediaan air, dan polusi yang ekstrim dapat mempengaruhi cuaca.
Faktor lingkungan terkait cuaca memainkan peran besar dalam segala hal mulai dari bercocok tanam hingga mengemudi ke tempat kerja. Sebagian besar tanaman membutuhkan iklim khusus untuk tumbuh dan berkembang, dan bahkan perubahan suhu yang tidak terduga dapat merusak tanaman. Jalan yang tertutup es atau salju dapat mempersulit pekerjaan, yang dapat mengakibatkan hilangnya produktivitas. Mereka yang tinggal di daerah yang terkena cuaca ekstrem sering kali beradaptasi dan membuat perencanaan yang sesuai, tetapi perubahan pola cuaca yang tiba-tiba dapat membuat perencanaan menjadi lebih sulit. Misalnya, area yang jarang melihat salju mungkin tidak siap jika terjadi badai salju yang tidak terduga.
Hampir setiap makhluk hidup membutuhkan pasokan air bersih yang cukup untuk bertahan hidup. Sementara sebagian besar negara maju memiliki akses ke pasokan air berkualitas tinggi yang stabil, negara-negara terbelakang sering berjuang untuk menemukan sumber yang tidak terkontaminasi. Kurangnya air bersih dapat menyebabkan tanaman, hewan, dan manusia berpenyakit. Bahkan di negara maju, air bisa menjadi komoditas langka saat musim kemarau. Beradaptasi dengan perubahan pasokan air dengan membatasi penggunaan yang tidak perlu menjadi sangat penting selama ini.
Seperti cuaca dan air, kualitas udara adalah salah satu faktor lingkungan yang memainkan peran besar dalam kesehatan spesies secara keseluruhan. Pencemaran di udara tidak hanya mendatangkan malapetaka bagi kesehatan penduduk, tetapi juga dapat merusak struktur fisik. Bahkan paparan polusi jangka pendek dapat berdampak negatif pada kesehatan dengan membahayakan sistem pernapasan.
Beberapa faktor lingkungan, seperti pencemaran air bersih dan udara, dapat diubah jika penduduk suatu daerah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas lingkungannya. Lainnya, seperti cuaca, berada di luar kendali siapa pun. Beradaptasi dengan faktor-faktor baru adalah salah satu cara terpenting untuk memastikan kelangsungan hidup di lingkungan yang terus berubah.