Apa itu Faktor Kapasitas?

Faktor kapasitas adalah metrik yang digunakan untuk menggambarkan output dari sistem pembangkit listrik. Faktor ini pada dasarnya adalah rasio antara output aktual generator dan outputnya pada kapasitas penuh. Sementara faktor ini dapat berarti beberapa hal, kegunaan keseluruhan adalah sebagai ukuran keandalan generator; semakin dekat rasionya dengan 1:1, semakin stabil sistem tenaganya. Karena rasio seringkali sulit digunakan sebagai perbandingan, faktor tersebut sering diubah menjadi persentase — tinggi menjadi baik dan rendah menjadi buruk. Faktor kapasitas sangat bervariasi berdasarkan jenis sistem pembangkitan, dari gas alam di atas 10% hingga nuklir di lebih dari 90%.

Ada beberapa metode yang berbeda untuk mengukur output dari generator listrik. Dalam kebanyakan kasus, masing-masing tokoh ini mencoba untuk mendekati satu area tertentu, seringkali dengan mengesampingkan semua yang lain. Misalnya, total output dari suatu sistem dapat dengan mudah dibandingkan dengan total output yang lain tetapi tidak satu pun dari angka-angka ini memperhitungkan faktor-faktor lain seperti produk input, energi yang hilang untuk pemrosesan atau tenaga kerja yang terlibat. Faktor kapasitas adalah ukuran lain yang serupa; itu berkaitan dengan tepat dua angka yang berbeda dan tidak ada yang lain.

Angka pertama yang digunakan untuk menentukan faktor kapasitas adalah keluaran daya maksimum generator. Ini jumlah energi yang dihasilkan oleh pembangkit saat beroperasi pada kapasitas penuh. Jumlah ini umumnya di bawah kapasitas keluaran aktual sistem, tetapi keluaran daya maksimum mengasumsikan bahwa tidak ada keausan yang merugikan yang dihasilkan pada bagian mana pun dari sistem. Nilai kedua adalah output daya aktual dari pembangkit selama jangka waktu tertentu.

Kedua angka ini dinyatakan sebagai rasio output aktual: output potensial. Untuk membuat rasio lebih berguna, biasanya diubah menjadi persentase dengan membagi output aktual menjadi output potensial. Misalnya, jika sebuah pabrik memiliki kemampuan untuk menghasilkan 100 unit daya tetapi hanya benar-benar menghasilkan 60, itu akan dinyatakan sebagai 60:100 atau 60%.

Karena satu pabrik yang beroperasi pada kapasitas 50% untuk seluruh periode atau pabrik yang beroperasi pada kapasitas 100% selama setengah periode akan menjadi 50%, sulit untuk menemukan penggunaan yang sulit untuk faktor kapasitas. Penggunaan umum adalah sebagai cara untuk menentukan keandalan keseluruhan dalam sistem tenaga. Jika sebuah pabrik terus-menerus kekurangan produksi atau mengalami shutdown, seringkali masalah infrastruktur atau peralatan yang tegang. Artinya, jika daya benar-benar dibutuhkan, pembangkit kemungkinan besar akan gagal memenuhi kebutuhan penggunanya.