Apa itu ETF Terbalik?

Dana yang diperdagangkan di bursa terbalik (inverse ETF) adalah dana yang diperdagangkan seperti saham tradisional di bursa, tetapi menghasilkan pengembalian yang berbanding terbalik dengan indeks yang diberikan. Misalnya, Short Standard & Poor’s 500 (S&P 500), yang merupakan kebalikan ETF dari S&P 500, akan menghasilkan pengembalian sekitar 12 persen ketika S&P 500 turun 12 persen. Mirip dengan posisi short pada saham individu, ETF terbalik memungkinkan investor untuk membuat lindung nilai atau berspekulasi di pasar beruang. Tidak seperti mengambil posisi pendek, bagaimanapun, ETF terbalik, juga disebut ETF pendek, tidak memerlukan akun margin, memungkinkan posisi pendek di seluruh indeks, dan membatasi ruang lingkup potensi kerugian investor hingga jumlah investasi awal. .

Selain keuntungan spekulatif, investor dapat menggunakan ETF terbalik untuk berbagai strategi investasi. Ketika dikombinasikan dengan aset lain, ETF terbalik dapat memungkinkan investor untuk memisahkan risiko dari berbagai bagian pasar. Misalnya, seorang investor dapat memilih untuk melakukan lindung nilai pasar saham beruang dengan berinvestasi dalam ETF terbalik untuk S&P 500, sementara pada saat yang sama berinvestasi dalam ETF panjang untuk komoditas. Banyak investor akan berganti-ganti antara ETF terbalik dan ETF panjang berdasarkan volatilitas pasar. Ketika Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange (CBOE) di atas 30, investor akan berinvestasi dalam ETF pendek, dan sebaliknya, ketika Indeks Volatilitas CBOE turun di bawah 30, mereka akan menahan posisi beli.

Fitur unik dari ETF terbalik adalah penggunaan derivatif. Derivatif adalah surat berharga berdasarkan kontrak antara dua pihak atau lebih, yang nilainya berasal dari nilai satu atau lebih aset dasar, seperti saham, komoditas, suku bunga, atau mata uang. Derivatif diperdagangkan menggunakan uang pinjaman, menciptakan leverage dan memperkuat potensi keuntungan dan kerugian. Fluktuasi harga yang dramatis dapat menyebabkan korelasi yang tidak terbatas antara harga saham ETF dengan benchmark.

Dibandingkan dengan reksa dana, ETF memiliki biaya tahunan yang relatif rendah. Alasan biaya rendah adalah kenyataan bahwa ETF dikelola secara pasif, dengan perubahan terkait dengan perubahan indeks. Waktu pasar sangat penting, dan investor harus tetap di atas keputusan kapan harus keluar dan memasuki pasar tertentu. Investor harus membayar komisi kepada broker atas pembelian dan penjualan saham ETF. Biaya komisi untuk perdagangan saham ETF secara substansial dapat menambah biaya investasi.