Escherichia coli, atau E. coli, adalah sekelompok bakteri yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Sebagian besar jenis bakteri ini adalah penghuni normal usus, memberikan manfaat bagi kesehatan individu dengan mencegah pertumbuhan organisme berbahaya lainnya. Ada strain Escherichia coli lain, bagaimanapun, yang sering dapat membahayakan tuan rumah. Infeksi strain bakteri berbahaya ini sering dapat menyebabkan gastroenteritis, meningitis pada bayi baru lahir, dan infeksi saluran kemih, di antara penyakit lainnya.
Dalam kebanyakan kasus, Escherichia coli dapat bertahan hidup di lingkungan di luar tubuh manusia. Kotoran individu yang terinfeksi biasanya mengandung organisme. Dengan pembuangan limbah yang tidak tepat, organisme dapat mencemari air minum dan menyebabkan infeksi yang meluas. Kebiasaan sanitasi yang buruk di antara penjamah makanan juga dapat menyebabkan kontaminasi dan infeksi makanan. Kontak orang ke orang dengan orang yang terinfeksi dengan kebiasaan kesehatan yang buruk juga dapat menyebabkan infeksi E. coli.
Ada lima strain Escherichia coli yang patogen atau berbahaya yang dapat menyebabkan masalah pencernaan pada manusia. Mereka adalah E. coli penghasil toksin Shiga (STEC), E. coli enterotoksigenik (ETEC), E. coli enteropatogenik (EPEC), E. coli enteroinvasif (EIEC), dan E. coli enteroaggregatif (EAEC). Kebanyakan dari mereka menyebar melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi.
STEC dapat menyebabkan sindrom uremik hemolitik dan kolitis hemoragik pada pasien yang terinfeksi. Organisme ini menghasilkan racun di dalam tubuh yang dapat menyebabkan sakit perut yang parah, diare, muntah, dan demam. ETEC dan EAEC, di sisi lain, adalah strain Escherichia coli yang dapat menyebabkan diare pelancong, sedangkan EPEC dapat menyebabkan diare berair. EIEC lebih serius, menyebabkan disentri atau diare berdarah dan mukoid disertai nyeri, tenesmus, dan dehidrasi.
Di luar usus, Escherichia coli dapat menyerang saluran kemih, menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Pada bayi yang baru lahir, terkadang dapat menyebabkan meningitis, yang seringkali merupakan kondisi serius. Dalam kasus yang jarang terjadi, organisme dapat mencapai aliran darah, menyebabkan bakteremia, yang memerlukan perhatian medis segera. E. coli juga terlibat dalam kasus pneumonia yang jarang terjadi.
Pertumbuhan Escherichia coli dapat diisolasi di laboratorium menggunakan sampel tinja dari pasien yang terinfeksi. Tes laboratorium lain juga tersedia untuk mendeteksi keberadaan E. coli dalam tinja, termasuk Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan penggunaan mikroskop imunofluoresensi. Infeksi bakteri sering diobati menggunakan antibiotik, serta dengan hidrasi dan penggantian elektrolit.