Apa itu Erbium?

Erbium adalah unsur kimia logam yang dikelompokkan di antara apa yang disebut logam tanah jarang pada tabel periodik unsur. Sebagian besar ahli kimia lebih suka menyebut logam ini di lantanida, karena “tanah jarang” adalah istilah yang agak menyesatkan. Seperti lantanida lainnya, erbium memiliki beberapa aplikasi, terutama di bidang ilmu nuklir, dan juga digunakan dalam produksi beberapa barang konsumsi. Sumber utama elemen ini di dunia adalah Cina, di mana ia relatif melimpah, sangat kontras dengan “langka” di “tanah jarang”.

Unsur ini biasanya tidak ditemukan terisolasi di alam, karena agak reaktif. Kebanyakan erbium diekstraksi dari monzanite atau gadolinite, dua mineral yang mengandung beberapa logam dalam kelompok lantanida. Ketika erbium diisolasi, itu lembut, dengan kilau keperakan yang dapat menodai di udara lembab. Unsur diidentifikasi dengan simbol Er pada tabel periodik unsur, dan memiliki nomor atom 68.

Carl Mosander biasanya diberi penghargaan atas penemuan elemen ini, meskipun ia tidak pernah benar-benar berhasil mengisolasinya. Sementara ahli kimia Swedia sedang melakukan penelitian tentang gadolinite dari tambang Ytterby di Swedia, ia menemukan tiga fraksi berbeda di batu, salah satunya ternyata merupakan bentuk erbium yang tidak murni. Pada tahun 1905, ahli kimia telah berhasil mengisolasi erbium, yang dinamai untuk tambang Ytterby. Namun, butuh 30 tahun lagi bagi ahli kimia untuk dapat mengisolasi elemen ini dengan andal.

Erbium sering digunakan sebagai dopan dalam laser, dan juga dapat digunakan dalam berbagai paduan logam agar lebih bisa diterapkan. Unsur ini juga digunakan untuk mewarnai kaca dan glasir untuk porselen, dan berguna dalam beberapa aplikasi nuklir. Erbium juga menghasilkan oksida berwarna mawar khas yang dikenal sebagai erbia yang digunakan untuk mewarnai kaca, lensa, dan zirkonium kubik. Warna merah muda bisa sangat kaya, terutama di bawah pencahayaan yang tepat.

Seperti halnya dengan lantanida lainnya, erbium dianggap setidaknya sedikit beracun, dan kebanyakan orang mengamati tindakan pencegahan keamanan dasar saat menanganinya. Debu dari erbium dapat menimbulkan bahaya bahan peledak, karena akan bereaksi dengan udara, dan elemen tersebut tidak memiliki peran biologis yang diketahui dalam tubuh manusia, membuat proses menelan menjadi tindakan yang mungkin tidak bijaksana.