Apa itu Enzim Pengubah Angiotensin?

Angiotensin-converting enzyme (ACE) adalah enzim yang melibatkan konversi angiotensin I menjadi angiotensin II. Hal ini menyebabkan pembuluh darah menyempit atau membuka, suatu proses yang dikenal sebagai vasokonstriksi. Fungsi enzim pengubah angiotensin menghasilkan sejumlah kondisi medis, di mana kategori obat tertentu telah dibuat.

ACE diklasifikasikan sebagai peptida, yang merupakan bentuk protein yang lebih pendek. Lebih khusus lagi, ini adalah eksopeptidase, yang mengkatalisis ujung ikatan peptida atau protein untuk melepaskan asam amino tunggal. Enzim pengubah angiotensin dilepaskan dari sel-sel yang menyusun paru-paru dan ginjal.

Angiotensin I, yang berasal dari ginjal, tidak memiliki aktivitas biologis apa pun. Dekapeptida ini—peptida yang terdiri dari sepuluh asam amino—ada sebagai prekursor angiotensin II, yang merupakan bentuk aktifnya. Angiotensin II adalah octopeptide, yang berarti mengandung delapan asam amino. ACE mengkatalisis transformasi dengan menghilangkan dua asam amino angiotensin I.

Enzim pengubah angiotensin juga bertanggung jawab atas degradasi peptida bradikinin. Ini bertindak sebagai vasodilator, yang merupakan agen yang memperlebar pembuluh darah. Oleh karena itu, bradikinin memiliki efek kebalikan dari angiotensin II.

Dua fungsi enzim pengubah angiotensin membuat enzim pengubah angiotensin menjadi bagian penting dari sistem renin-angiotensin (RAS). Ini adalah sistem hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan tubuh, yang secara kolektif dikenal sebagai volume ekstraseluler. RAS mengawasi zat yang terletak di luar sel. Awalan “renin” mengacu pada enzim yang menginduksi produksi angiotensin I, yang pada gilirannya diubah menjadi angiotensin II agar dapat berfungsi. Angiotensin II menyempitkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi, atau hipertensi. Sebaliknya, penghancuran bradikinin mengurangi kemampuan pembuluh darah untuk melebar dan membatasi aliran darah.

RAS juga dikenal sebagai sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS). Ini karena angiotensin II menyebabkan pelepasan aldosteron, hormon yang meningkatkan jumlah natrium dan air yang masuk ke dalam darah. Ini juga meningkatkan tekanan darah karena reabsorpsi seperti itu meningkatkan volume ekstraseluler tubuh.

Selain hipertensi, kerja enzim pengubah angiotensin berkontribusi terhadap penyakit seperti gagal jantung dan diabetes. Obat khusus yang disebut ACE inhibitor ada untuk menghambat enzim dengan mengurangi pembentukan angiotensin II dan degradasi bradikinin. Contoh ACE inhibitor termasuk Benazepril, yang dijual dengan merek Lotensin; Capotri, yang menggunakan nama merek Capoten; dan Lisinopril, yang diberi merek Prinivil atau Zestril.