Apa itu Enuresis Diurnal?

Enuresis diurnal – juga dikenal sebagai mengompol di siang hari – adalah suatu kondisi di mana orang tidak sengaja buang air kecil di siang hari. Mengompol di siang hari dianggap enuresis diurnal hanya jika orang tersebut melakukannya secara tidak sengaja dan berusia lebih dari 4 tahun, usia yang diterima secara umum untuk mengontrol buang air kecil. Gangguan tersebut kebanyakan menyerang anak-anak, namun ada juga penderita remaja dan dewasa. Enuresis diurnal adalah padanan siang hari dari enuresis nokturnal, atau mengompol di malam hari, dan dapat dialami bersamaan dengan enuresis nokturnal, meskipun keduanya jarang terjadi.

Penyebab enuresis diurnal bervariasi dan cenderung bergantung pada usia penderitanya. Untuk anak-anak yang lebih kecil, penyebabnya seringkali adalah masalah perilaku. Dua penyebab paling umum dari ini adalah buang air kecil terlalu jarang, seperti ketika anak menunggu lama untuk buang air kecil dan tidak bisa menahannya, dan inkontinensia terkait stres, yaitu mengompol karena situasi stres.

Untuk anak-anak berusia 3-5 tahun, menolak buang air kecil saat diperlukan biasanya merupakan akibat dari tidak ingin berhenti melakukan suatu aktivitas. Membantu anak memahami perlunya buang air kecil bila perlu dapat mengatasi hal ini. Inkontinensia terkait stres adalah akibat dari faktor lingkungan dan dapat diatasi dengan menghilangkan stres dari lingkungan anak atau dengan berkomunikasi dengan anak tentang kekhawatirannya. Baik urgensi dan inkontinensia stres dapat diatasi tanpa obat.

Ada juga penyebab medis untuk enuresis diurnal, dengan yang paling umum adalah infeksi saluran kemih dan masalah kontraksi otot. Untuk anak-anak yang menderita infeksi saluran kemih, enuresis diurnal akan dialami bersamaan dengan gejala lain yang khas dari infeksi saluran kemih dan biasanya dapat diselesaikan dengan mengobati infeksi dengan obat resep dokter. Untuk orang yang menderita kontraksi otot detrussor yang tidak disengaja, enuresis diurnal juga sering terjadi.

Gangguan ini terkadang dikaitkan dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada gadis muda dan dapat didiagnosis oleh petugas medis. Mediasi dalam hubungannya dengan terapi perilaku sering membantu mengatasi enuresis diurnal yang disebabkan oleh kontraksi otot. Penyebab enuresis diurnal yang kurang umum termasuk sembelit, malformasi fisik, diabetes dan kelainan lain yang melibatkan kandung kemih atau uretra.

Enuresis diurnal seringkali berumur pendek dan dapat diobati. Perawatan yang paling umum adalah terapi perilaku, yang menyembuhkan sekitar 75 persen kasus. Terapi perilaku berkisar dari dorongan positif hingga latihan pengulangan. Untuk penyebab medis dan anatomi, pengobatan dan/atau pembedahan mungkin diperlukan. Pengobatan tanpa terapi perilaku jarang berhasil dalam jangka panjang.