Energi berkelanjutan adalah energi yang berpotensi dapat dipertahankan hingga masa depan tanpa menimbulkan dampak yang merugikan bagi generasi mendatang. Sejumlah jenis energi dapat dianggap berkelanjutan, dan banyak pemerintah mempromosikan penggunaannya dan pengembangan teknologi baru yang sesuai dengan model ini. Peningkatan tingkat konsumsi energi di seluruh dunia telah menyebabkan peningkatan yang sesuai dalam kekhawatiran tentang dari mana energi itu berasal dan apakah energi itu akan menjadi lebih langka.
Beberapa faktor membuat energi berkelanjutan. Yang pertama adalah apakah penggunaan energi saat ini adalah sesuatu yang berpotensi bertahan di masa depan, yang menyebabkan banyak bentuk energi terbarukan memenuhi syarat sebagai berkelanjutan. Orang dapat menghasilkan energi dari kincir angin, gelombang laut, dan matahari tanpa kehabisan energi dan sumber daya, menjadikan metode ini berkelanjutan untuk digunakan oleh generasi mendatang. Sebaliknya, bahan bakar fosil tidak diperlakukan sebagai bahan bakar berkelanjutan karena persediaan minyak mentah bumi pada akhirnya akan habis.
Pertimbangan lainnya adalah efisiensi energi. Beberapa bentuk energi terbarukan, misalnya, membutuhkan cukup banyak upaya untuk benar-benar menghasilkan, yang berarti bahwa energi yang masuk ke produksinya hampir sama banyaknya dengan yang dihasilkan oleh sumbernya sendiri. Efisiensi energi juga dapat digunakan untuk menggambarkan teknologi yang menggunakan energi, seperti rumah, mobil, dan bisnis. Peningkatan efisiensi dalam cara penggunaan energi membuat energi berkelanjutan semakin berkembang.
Banyak orang juga merasa bahwa dampak lingkungan yang dimiliki sumber energi adalah aspek lain dari apakah itu dianggap berkelanjutan atau tidak, itulah sebabnya sumber seperti tenaga nuklir sering tidak diperlakukan seperti itu. Meskipun memenuhi tuntutan terbarukan dan efisiensi energi, tenaga nuklir dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Demikian pula, beberapa metode yang digunakan untuk memproduksi panel surya, turbin angin, dan teknologi lain untuk mengubah sumber terbarukan menjadi energi menimbulkan polusi, menimbulkan kekhawatiran bahwa teknologi tersebut hanya memindahkan polusi ke tempat lain, sehingga tidak berkelanjutan.
Faktor lain yang penting bagi sebagian orang di bidang energi adalah kemandirian. Beberapa kritikus berpendapat bahwa energi tidak berkelanjutan jika suatu negara terpaksa bergantung pada negara lain untuk memenuhi kebutuhan energinya, bahkan jika energi itu terbarukan, tidak menimbulkan polusi, dan efisien. Misalnya, jika Amerika Serikat sangat bergantung pada ladang angin Kanada, ini akan melanggar kriteria kemandirian energi. Mampu memenuhi kebutuhan energi sendiri sebagai bangsa adalah bagian penting dari energi berkelanjutan di mata sebagian orang yang peduli dengan persimpangan energi dan politik.