Formaldehida adalah gas alami yang tidak memiliki warna tetapi memiliki bau yang menyengat. Gas tersebut dihasilkan dan dikeluarkan ke udara oleh hewan dan aktivitas manusia tertentu seperti merokok, menggunakan kompor gas, dan mengendarai kendaraan bermotor. Emisi formaldehida juga dihasilkan dari dimasukkannya formaldehida ke dalam barang-barang rumah tangga seperti disinfektan dan furnitur. Tingkat emisi dapat dikontrol sampai tingkat tertentu dengan mengatur suhu, kelembaban, dan aliran udara.
Senyawa organik volatil (VOC) adalah item yang mudah menghasilkan emisi dari padatan atau cairan pada suhu kamar. Formaldehida termasuk dalam kelompok ini, yang diatur di Amerika Serikat dan banyak negara lain. Regulasi umumnya tidak melarang penggunaan VOC, melainkan menentukan jumlah gas yang dapat dikeluarkan.
Formaldehida banyak digunakan dan dapat ditemukan dalam bahan bangunan, pakaian, dan perlengkapan kebersihan. Kekhawatiran yang signifikan tentang tingkat emisi formaldehida di AS umumnya tercatat sejak tahun 1980-an. Salah satu masalah yang menimbulkan kekhawatiran ini adalah penemuan bahwa sejumlah besar gas ditemukan di trailer bergerak dan rumah prefabrikasi. Teknologi dan metode manufaktur keduanya telah meningkat sejak saat itu tetapi emisi formaldehida tidak hilang dan tidak terbatas pada struktur tersebut.
Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) mengatakan penggunaan resin urea-formaldehida dalam produk kayu tekan, seperti papan partikel dan papan serat kepadatan menengah yang digunakan dalam lemari dan furnitur, adalah sumber paling signifikan dari emisi formaldehida dalam ruangan. Formaldehida juga digunakan dalam produk kayu pres luar ruangan, seperti papan untai. Ironisnya, produk luar ruangan, yang memiliki ventilasi lebih, cenderung memiliki tingkat emisi formaldehida yang lebih rendah daripada produk dalam ruangan, yang digunakan di area dengan aliran udara yang jauh lebih sedikit.
Beberapa faktor dapat mempengaruhi tingkat emisi formaldehida. Pertama, usia barang itu penting karena produk yang lebih tua menghasilkan lebih sedikit gas daripada produk yang lebih baru. Jumlah kelembaban dan suhu juga berpengaruh. Temperatur yang lebih tinggi dan kelembapan yang melimpah menghasilkan peningkatan tingkat emisi.
Membuat penghalang dapat membantu mengurangi tingkat emisi formaldehida. Ini dilakukan dengan menerapkan produk seperti laminasi tekanan tinggi atau sealer epoksi di atas produk yang mengeluarkan gas. Semua bahan yang digunakan sebagai penghalang penutup tidak berfungsi dengan baik. Perlu juga dicatat bahwa efektivitas ukuran ini tergantung pada seberapa menyeluruh suatu produk diterapkan.
Salah satu alasan tingkat emisi formaldehida diatur adalah karena ada kemungkinan efek samping dari paparan. Iritasi pada mata dan tenggorokan dapat terjadi. Emisinya dapat menyebabkan mual, menghambat pernapasan, dan memicu asma. Seseorang dapat mengalami reaksi alergi, termasuk ruam kulit. Yang lebih memprihatinkan adalah kemungkinan bahwa pada tingkat yang cukup, formaldehida adalah karsinogen.
Ada banyak polutan lingkungan yang menjadi perhatian lebih besar daripada formaldehida. Namun, ini tidak berarti bahwa itu tidak berbahaya. Paparan dapat memiliki efek buruk pada hewan, seperti menyebabkan tingkat kelahiran yang rendah. Salah satu cara utama untuk membantu melindungi lingkungan dari efek gas ini adalah dengan mengurangi jumlah sumber bahan bakar yang mudah terbakar yang digunakan.