Elektroda stimulasi adalah elektroda kecil yang mengirimkan impuls listrik melalui kulit. Impuls ini dimaksudkan untuk meniru sistem saraf pusat, yang membuat otot-otot yang ditargetkan di dalam tubuh bereaksi. Proses ini dikenal sebagai electromyostimulation, stimulasi listrik neuromuskular, atau stimulasi otot listrik.
Stimulasi listrik neuromuskular pertama kali dikembangkan oleh Luigi Galvani pada tahun 1791. Galvani mengamati bahwa impuls listrik dapat menyebabkan otot bereaksi. Pengetahuan ini kemudian digunakan selama tahun 1960-an ketika bekas Uni Soviet menggunakan elektroda stimulasi pada atlet. Gagasan di balik penggunaan ini adalah bahwa atlet dapat meningkatkan kekuatan mereka dengan bantuan stimulasi otot.
Kemudian, ketika ide elektroda stimulasi dibawa ke Amerika Utara, efektivitas elektroda pada atlet sebagian besar dibantah. Beberapa mengklaim bahwa ini adalah karena kesalahpahaman proses, sementara yang lain mengklaim bahwa elektroda stimulasi tidak berfungsi. Saat ini, electromyostimulation sering digunakan untuk tujuan rehabilitasi di seluruh dunia.
Orang-orang yang menderita cedera muskuloskeletal, seperti ligamen, tendon, dan cedera otot, sering mengalami stimulasi otot listrik sebagai bagian dari rencana perawatan. Jenis perawatan ini dimaksudkan untuk mencegah distrofi otot. Selain itu, elektroda stimulasi sering digunakan untuk tujuan estetika.
Ketika otot berkontraksi, mereka tampak lebih kencang dan kencang, itulah sebabnya beberapa ahli kecantikan mengandalkan elektroda stimulasi untuk merawat pasien yang mencari otot yang kencang. Sementara beberapa ahli kosmetik mengklaim bahwa stimulasi listrik akan membantu seseorang untuk menurunkan berat badan, teori ini tidak disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat.
Selanjutnya, FDA mengkategorikan perangkat stimulasi otot listrik menjadi dua kategori: perangkat yang dijual bebas dan perangkat resep. Perangkat over the counter hanya tersedia untuk orang-orang yang ingin mengencangkan otot. Perangkat resep dapat digunakan bersamaan dengan terapi untuk meredakan kejang otot, mengurangi atrofi, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Wanita yang sedang hamil atau sedang menstruasi tidak boleh menggunakan teknik stimulasi otot listrik. Karena jenis stimulasi otot ini sebagian besar masih belum diselidiki, siapa pun yang ingin terlibat dalam stimulasi listrik harus berkonsultasi dengan dokter sebelum digunakan. Selain itu, peringatan dan perhatian pabrikan tidak boleh diabaikan.
Perangkat stimulasi yang dijual bebas dapat dibeli di sebagian besar toko obat lokal atau online. Perangkat resep harus diresepkan oleh dokter medis atau ahli terapi fisik berlisensi. Dalam kedua kasus, teknologi ini masih memiliki jalan panjang sebelum benar-benar dipahami.