Elastisitas substitusi konstan (CES) adalah metode dalam ekonometrika untuk sekelompok indikator harga berdasarkan substitusi nilai input atau produk. Ini adalah metode untuk menghitung produktivitas output dengan mengganti input. Umumnya, faktor produksi yang langka diganti dengan faktor produksi yang melimpah, dengan contoh yang menonjol dalam elastisitas substitusi yang konstan adalah pertukaran antara tenaga kerja dan modal.
Matematika dan statistik ekonomi bisa sangat kompleks. Rumus seperti elastisitas konstan substitusi sering dibuat menjadi fungsi komputer yang kemudian dapat membuat grafik hasil visual, karena parameter seperti faktor produktivitas dan elastisitas substitusi diperhitungkan. Fungsi CES dalam hal ini disaingi oleh spesifikasi Cobb-Douglas. Akan tetapi, Cobb-Douglas sering dianggap terlalu membatasi ketika memperhitungkan unsur-unsur, seperti pajak tenaga kerja dan modal, dan sifat CES yang tidak terlalu membatasi tampaknya menghasilkan hasil yang lebih akurat.
Ekonomi produksi dan analisis siklus bisnis secara tradisional bergantung pada penggantian faktor yang langka dengan faktor yang melimpah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini paling sering terlihat dalam teori dan kebijakan makroekonomi nasional daripada diterapkan oleh perusahaan individu. Tingkat elastisitas konstan substitusi secara langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dan ini telah ditetapkan dalam model setidaknya sejak 1956. Perhitungan Cobb-Douglas telah lama digunakan sebagai model untuk pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, tetapi bukti empiris telah mempertanyakan beberapa validitas dari hasil, dan elastisitas substitusi yang konstan telah mendapatkan dukungan dari para ekonom dalam beberapa tahun terakhir.
Teori ekonomi konsumen tidak dapat dipecah menjadi fungsi matematika seperti CES atau Cobb-Douglas tanpa melewatkan banyak interaksi tak terduga yang terjadi dalam ekonomi riil. Meskipun demikian, model dianggap mampu menarik kesimpulan yang berharga, bahkan jika parameter input yang digunakan adalah artefak statistik. Elastisitas konstan dari substitusi memperhitungkan beberapa variabel dengan menggunakan teknik normalisasi dan agregasi yang tidak ada dalam bentuk asli teori. Perkiraan fungsi utilitas ini dimaksudkan, pada kenyataannya, untuk mengambil nilai input dan memproyeksikan output potensial maksimum, bukan output aktual dunia nyata.
Proyeksi output maksimum yang dihitung dengan elastisitas substitusi yang konstan dikenal sebagai batas kemungkinan produksi (PPF). Ketika PPF untuk sebagian besar perusahaan individu dijumlahkan, perkiraan PPF untuk seluruh perekonomian dapat ditentukan. Definisi input yang sangat ketat seperti modal agregat harus digunakan untuk hasil PPF yang berarti. Masalah memang muncul, bagaimanapun, ketika modal didefinisikan dalam unit moneter yang naik dan turun dengan suku bunga.
Nilai modal yang berfluktuasi adalah salah satu contoh efek marginal rate of technical Substitusi (MRTS). Agregasi hanya valid jika variabilitas input MRTS tidak berpengaruh pada perhitungan untuk output potensial maksimum. Selain suku bunga yang mempengaruhi penilaian modal, contoh lain dari faktor yang dapat membatalkan hasil elastisitas substitusi yang konstan adalah perubahan teknologi, yang dapat menambah tenaga kerja dan mengubah fungsi produksinya.