Banyak tanaman umum yang berbeda mengandung ekstrak yang digunakan dalam pengobatan homeopati. Ekstrak coleus adalah salah satu konsentrasi kimia tersebut. Berasal dari akar coleus forskohli, dapat digunakan untuk mengobati sejumlah keluhan dan kondisi medis, dari penyakit paru-paru hingga insomnia.
Dalam pengobatan homeopati tradisional, ekstrak coleus telah digunakan untuk mengobati kejang usus, kejang, penyakit paru-paru, insomnia, dan penyakit jantung. Kesehatan jantung secara umum, termasuk penurunan tekanan darah, dapat ditingkatkan oleh tanaman. Orang dengan asma mungkin dapat menggunakan ekstrak untuk memerangi kejang paru-paru yang kuat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat herbal dapat berperan dalam menurunkan risiko glaukoma.
Produksi ASI dapat dirangsang oleh ekstrak. Ini mungkin juga berguna dalam mengobati depresi, disfungsi ereksi, skizofrenia, bronkitis, eksim, diabetes, kram menstruasi, sirosis, stroke, ruam kulit, penambahan atau penurunan berat badan, parasit usus, dan bisul. Beberapa orang menggunakan ekstrak tumbuhan sebagai suplemen antioksidan.
Penyakit sistem ekskresi, seperti infeksi kandung kemih atau nyeri dan infeksi saluran kemih, secara tradisional telah diobati dengan ekstrak coleus. Orang dengan gangguan reproduksi, seperti masalah dengan produksi sperma, juga telah diresepkan obatnya. Masalah gastrointestinal seperti malabsorpsi, kembung, gas, dan penyakit lainnya dapat diatasi dengan obat ini. Ini juga mengandung sifat antivirus dan antiseptik.
Berasal dari India, coleus forskohli ditanam sebagai tanaman taman hias di sebagian besar benua. Anggota abadi dari keluarga Lamiaceae, atau mint, mengandung forskolin, senyawa yang dapat digunakan untuk mengaktifkan proses hormonal pada manusia. Kehadiran bahan kimia ini membuat tanaman berguna dalam memerangi peradangan, alergi, dan masalah tiroid. Ini juga dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah, menjadikannya tonik sirkulasi yang optimal.
Dosis standar mencakup 002 hingga 003 ons (50 hingga 100 miligram) dua hingga tiga kali sehari. Pasien juga dapat menerima suntikan. Orang dengan tukak lambung, atau yang menggunakan antikoagulan, antiplatelet, dan beberapa obat penghilang rasa sakit harus menahan diri untuk tidak menggunakan obat tersebut. Seorang profesional medis harus berkonsultasi sebelum menggunakan ekstrak coleus.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui, dan anak-anak harus menghindari obat ini. Penggunaan obat herbal dapat menyebabkan reaksi alergi. Meskipun dianggap sebagai ekstrak yang umumnya aman, efek sampingnya mungkin termasuk iritasi saluran pernapasan, ruam kulit, pembilasan, batuk, penurunan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, peningkatan risiko perdarahan, kegelisahan, dan lapisan tipis susu di atas mata. Ekstrak coleus tidak boleh dioleskan ke mata kecuali di bawah pengawasan seorang profesional medis yang berpengalaman dalam penggunaannya.