Ekstrak kenari hitam adalah suplemen herbal yang berasal dari pohon kenari hitam. Kulit kayu dan lambung memiliki nilai obat, sedangkan kacang terutama digunakan untuk memasak. Beberapa penyakit yang telah diobati dengan ekstrak kenari hitam termasuk gangguan pencernaan dan sembelit. Umumnya, ekstrak kenari hitam tersedia sebagai cairan pekat atau dalam bentuk kapsul. Ini juga merupakan bahan dalam banyak krim dan lotion.
Salah satu bahan kimia yang ditemukan di kulit kayu, lambung, daun, dan akar pohon kenari hitam adalah juglone. Ini bertanggung jawab atas bau khas pohon kenari hitam. Fungsi utamanya adalah bertindak sebagai racun untuk mencegah tanaman lain tumbuh di dekat pohon kenari hitam. Juglone adalah salah satu bahan kimia dalam ekstrak kenari hitam yang memiliki khasiat obat. Hal ini diyakini untuk membantu melawan infeksi.
Tanin adalah satu set bahan kimia yang ditemukan di kulit kenari. Sifat zat tanin mengencangkan selaput lendir dan kulit, yang berguna untuk mengobati luka atau luka bakar. Selain itu, tanin telah dipertimbangkan untuk pengobatan masalah usus seperti diare.
Bahan kimia lain yang ditemukan di kulit kenari adalah yodium. Ini memiliki sifat antiseptik, yang membantu melawan infeksi. Juga, yodium adalah elemen penting yang diperlukan untuk produksi hormon tiroid.
Dalam pengobatan tradisional atau herbal, bubuk kulit kenari telah digunakan untuk mengobati infeksi virus, bakteri, atau jamur seperti herpes dan kutil. Herbalists juga menggunakan kulit untuk menghilangkan kurap atau cacing pita. Seperti obat-obatan herbal lainnya, efektivitas pengobatan ini tidak ditetapkan secara ilmiah.
Kacang yang dipanen dari pohon kenari hitam memang memiliki beberapa manfaat nutrisi. Misalnya, mereka kaya akan asam lemak esensial, yang merupakan molekul lemak yang tidak diproduksi di dalam tubuh, tetapi diperoleh melalui makanan. Tubuh menggunakan asam lemak esensial untuk menjaga membran sel, mengatur peradangan, dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Ekstrak kenari hitam juga bisa diencerkan dan digunakan sebagai obat kumur untuk meredakan sariawan atau sakit tenggorokan. Hal ini biasanya diterapkan pada kulit untuk mengobati luka atau mengurangi iritasi kulit juga. Juga, digunakan untuk mengurangi peradangan.
Ekstrak tidak boleh dioleskan secara eksternal lebih dari dua kali sehari atau diminum lebih dari tiga kali sehari. Wanita hamil atau menyusui harus menghindari mengambil ekstrak karena dapat mempengaruhi anak. Ekstrak tidak boleh digunakan oleh individu yang alergi terhadap kacang.