Ekstrak biji jeruk bali atau GSE adalah senyawa yang diekstraksi dari biji, selaput putih berdaging, dan daging buah jeruk bali, buah jeruk besar yang telah dibudidayakan untuk daging asamnya selama berabad-abad. Banyak orang yang tertarik pada kesehatan alternatif telah mempromosikan GSE untuk berbagai sifat yang diduga, membuat para ilmuwan mempelajari senyawa itu lebih dekat untuk melihat apakah klaim ini pantas atau tidak. Sejauh ini, sebagian besar klaim tentang ekstrak biji jeruk bali telah dibantah, dan beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa zat tersebut sebenarnya berbahaya dalam keadaan tertentu.
Penghargaan atas penemuan GSE biasanya diberikan kepada Jacob Harich. Orang-orang sinis menyarankan bahwa Harich hanya ingin menemukan cara untuk menggunakan sisa bubur jeruk bali setelah membuat jus, sementara para pendukung substansi terkadang memuji dia dengan inspirasi ilahi. Kebenaran mungkin terletak di suatu tempat di tengah.
Klaim utama yang dibuat tentang ekstrak biji jeruk bali adalah bahwa zat tersebut memiliki sifat antijamur, antibakteri, dan antivirus. Beberapa orang juga mengatakan bahwa GSE dapat digunakan sebagai pengawet, karena melawan organisme yang tidak diinginkan. Namun, penelitian tentang senyawa tersebut mempertanyakan apakah klaim ini dapat didukung atau tidak, paling tidak karena produsen menambahkan stabilisator dan pengawet sintetis ke ekstrak biji jeruk bali mereka sebelum mengirimnya ke pasar. Akibatnya, efek pengawetan GSE dapat disebabkan oleh ekstrak atau pemalsuan yang ditambahkan; penelitian tentang GSE murni telah meragukan kemanjuran zat tersebut sebagai pengawet.
Ekstrak biji jeruk bali mengandung antioksidan dan asam askorbat, juga dikenal sebagai vitamin C. Ekstrak ini juga mengandung sedikit minyak jeruk alami. Minyak jeruk bisa sangat baik dalam melawan jamur, bakteri, dan virus, menunjukkan bahwa GSE mungkin paling tidak efektif dalam tugas-tugas ini juga. Orang yang membuat ekstrak biji jeruk bali di rumah menggunakannya untuk berbagai tujuan termasuk perawatan kulit dan pembersih rumah tangga alami; itu juga dapat dibeli di toko makanan kesehatan.
Orang yang tertarik dengan ekstrak biji grapefruit harus berhati-hati. Beberapa GSE komersial sebenarnya dapat menyebabkan reaksi alergi karena pengawet yang digunakannya; Jika Anda ingin menggunakan ekstrak biji jeruk bali untuk perawatan kulit, coba cari yang berlabel “food grade”. Anda mungkin juga ingin meneliti cara alami lain untuk melawan organisme yang tidak diinginkan, karena beberapa senyawa alami sebenarnya cukup efektif; misalnya, jus jeruk adalah antibakteri ringan, itulah sebabnya ia muncul di banyak produk pembersih alami.