Ekstrak Ashwagandha berasal dari ramuan India dengan nama yang sama. Secara ilmiah dikenal sebagai Withania somnifera, digunakan sebagai suplemen makanan untuk mengobati gangguan mood, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya. Ekstrak juga dapat membantu mendukung sistem kekebalan dan vitalitas tubuh secara umum.
Nama lain untuk ekstrak ashwagandha termasuk ginseng India, Kanaje Hindi, dan cherry musim dingin. Studi medis menunjukkan bahwa tanaman obat mungkin dapat membantu mengobati diabetes. Ramuan itu mampu membantu mengobati tikus dengan masalah insulin dan hipoglikemia dalam uji coba ini. Beberapa mengklaim bahwa suplemen herbal dapat membantu meningkatkan disfungsi seksual juga.
Biasanya digunakan dalam pengobatan Ayurveda tradisional, ekstrak ashwagandha telah digunakan sebagai tonik kesehatan umum selama bertahun-tahun di India. Penggunaan ekstrak ashwagandha yang paling umum adalah sebagai penstabil suasana hati. Hasil dari stres, seperti ketegangan mental, kebiasaan tidur yang buruk, dan pola makan yang buruk, dapat dikurangi dengan ramuan tersebut. Kelelahan dan memori yang buruk juga dapat diatasi dengan ekstrak.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak ashwagandha dapat membatasi pertumbuhan kanker tertentu, seperti kanker paru-paru, payudara, dan usus besar. Para ilmuwan berhipotesis bahwa manfaat ini disebabkan oleh adanya antioksidan di dalam tanaman. Suplemen anti-inflamasi juga dapat membantu dalam mengobati radang sendi. Beberapa orang menggunakan ekstrak untuk meningkatkan kejernihan mental.
Rekomendasi untuk mengambil ekstrak ashwagandha bervariasi. Beberapa dukun mengatakan satu sampai dua kapsul setiap hari harus diambil untuk efek terbaik. Yang lain mengatakan bahwa mengonsumsi suplemen sekali sehari sudah cukup. Istirahat antara minum kapsul sekali atau dua kali seminggu juga kadang-kadang dianjurkan. Nasihat dokter dapat membantu orang yang ingin mengambil ekstrak membuat keputusan tentang seberapa sering dan kapan harus meminumnya.
Bagi kebanyakan orang, ekstrak ashwagandha dianggap aman untuk penggunaan sehari-hari. Wanita yang sedang hamil, mungkin hamil, atau menyusui harus menghindari suplemen gizi. Orang yang menggunakan obat penenang atau yang memiliki hipertiroidisme juga harus menahan diri untuk tidak mengonsumsi suplemen ashwagandha, karena dapat menyebabkan interaksi negatif dengan obat tertentu. Efek samping ashwagandha lainnya mungkin termasuk kantuk, perut kembung, perasaan berat di perut, dan peningkatan rasa hangat di tubuh.
Anggota keluarga Solanaceae, Ashwagandha dapat ditemukan tumbuh di Afrika, Sri Lanka, India, dan Pakistan. Meskipun bukan asli Amerika Utara, semak ini juga dibudidayakan di sana. Tanaman itu menumbuhkan bunga kuning dan buah merah kecil seukuran buah beri.