Eksperimen kualitatif adalah eksperimen yang menggunakan teknik kualitatif untuk menentukan kebenaran hipotesis yang diuji. Berbagai metode penelitian kualitatif yang berbeda dapat digunakan, termasuk studi kasus, wawancara, atau buku harian, dan semua ini dihubungkan oleh fakta bahwa metode-metode tersebut bukanlah metode pengumpulan informasi yang terstruktur secara objektif. Peneliti biasanya akan melakukan eksperimen kualitatif sebagai cara untuk menemukan hipotesis yang lebih baik untuk eksperimen kuantitatif skala besar yang dapat lebih efektif memberikan bukti untuk mendukung atau menentang gagasan tersebut.
Memahami perbedaan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah langkah pertama untuk memahami apa itu eksperimen kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah yang paling ilmiah dalam desain dan umumnya berkaitan dengan memiliki ukuran sampel yang lebih besar dan menggunakan metode objektif untuk mencatat hasil. Misalnya, eksperimen kuantitatif dapat dilakukan untuk menentukan efektivitas obat diabetes dengan memberikan obat kepada penderita diabetes dan mengambil kadar insulin mereka untuk mengetahui seberapa efektif pengobatannya. Eksperimen kualitatif, di sisi lain, akan menjadi sesuatu seperti studi kasus, di mana satu orang diamati untuk belajar tentang suatu kondisi atau efek dari suatu pengobatan. Menggunakan metode kuantitatif lebih disukai daripada ilmuwan karena memberikan lebih banyak kesempatan untuk menggeneralisasi ke seluruh populasi.
Paling sering, eksperimen kualitatif akan digunakan untuk mendapatkan gambaran umum untuk area penelitian tertentu sebelum merumuskan hipotesis yang dapat diuji pada skala yang lebih besar dalam studi kuantitatif. Penelitian kualitatif secara inheren cacat karena hanya melihat pada populasi kecil, dan hasilnya tidak dapat dicatat secara numerik, yang berarti bahwa interpretasi manusia yang tidak dapat diandalkan adalah inti dari temuan. Hal ini menyebabkan masalah jika seorang peneliti ingin menggeneralisasi temuan untuk seluruh populasi, karena ada banyak faktor berbeda yang dapat mempengaruhi hasil yang tidak dikontrol dengan baik. Seorang peneliti mungkin memperhatikan dalam sebuah studi kasus bahwa pasien menunjukkan kemarahan yang meningkat ketika meminum satu obat, tetapi dapat secara keliru menghubungkan kedua hal tersebut dan mengabaikan sesuatu yang relevan, seperti peningkatan stres di tempat kerja.
Banyak metode yang berbeda dapat digunakan dalam eksperimen kualitatif, tetapi yang paling umum adalah studi kasus dan wawancara. Metode-metode ini merupakan karakteristik penelitian kualitatif karena sulit untuk mempelajari orang dalam jumlah besar melalui metode-metode ini dan pengamatan peneliti merupakan inti dari temuan, bahkan jika mereka bertentangan dengan kebenaran. Sebaliknya, eksperimen kualitatif memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang subjek tertentu, dan mendapatkan nama dari “kualitas” temuan mereka. Oleh karena itu, penggunaan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif bersama-sama dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang suatu topik dan kemudian mengujinya secara objektif.