Apa itu Ekologi Lahan Basah?

Ekologi lahan basah mencakup studi tentang area lahan yang sebagian atau seluruhnya terendam di bawah air baik secara permanen atau untuk jangka waktu yang cukup lama setiap tahun. Ada banyak jenis lahan basah, mulai dari rawa hingga lahan basah pasang surut pantai. Setiap lingkungan berisi campuran unik dari tumbuhan dan hewan.

Studi tentang rawa adalah cabang besar ekologi lahan basah. Rawa sebagian besar ditentukan oleh keberadaan pohon yang terendam tetapi masih hidup. Daerah-daerah ini umumnya ada di dataran banjir dekat sungai dan bisa menjadi cukup besar. Sistem rawa Al-Sudd di Sudan selatan, misalnya, mencakup lebih dari 30,000 kilometer persegi (18,641 mil persegi). Di Amerika Serikat, Rawa Cypress Besar, yang berdampingan dengan Florida Everglades, berisi 2,400 mil persegi (3,862 kilometer persegi) ekologi lahan basah.

Rawa memiliki banyak keanekaragaman hayati. Reptil besar, seperti aligator dan buaya, tampak sangat betah di daerah ini. Kehidupan serangga berlimpah dan menyediakan makanan bagi banyak spesies ikan dan burung. Kolam tergenang dalam ekosistem ini menampung berbagai tanaman air dan jamur.

Rawa sering berbatasan dengan rawa, tetapi mereka juga dapat terbentuk secara mandiri. Daerah ini dapat terdiri dari air tawar atau kombinasi air tawar dan air asin. Umumnya, perairan di rawa lebih tergenang daripada rawa, dan hanya ada sedikit atau tidak ada pohon.

Daerah rawa yang berbatasan dengan laut sering mengandung campuran air tawar dan air asin. Rawa payau dan rawa asin memiliki kandungan garam tertinggi dan seringkali satwa liar paling sedikit. Rumput tahan garam, seperti rumput tiram dan rumput kawat, tumbuh subur di ekosistem ini. Kepiting, tiram, dan ikan yang terbawa arus pasang menarik banyak burung.

Rawa air tawar dan rawa menengah memiliki kandungan air asin ringan hingga tidak ada. Akibatnya, kehidupan tumbuhan dan hewan berlimpah dan beragam. Mamalia, terutama hewan pengerat, berlimpah di daerah ini. Unggas air, seperti bebek dan angsa, ada di mana-mana seperti halnya reptil kecil seperti katak dan kura-kura. Ekologi lahan basah di rawa-rawa juga terdiri dari banyak spesies ikan dan burung yang sama yang ada di saluran air setempat.

Ekologi lahan basah juga, pada tingkat lebih rendah, mencakup studi tentang habitat rawa. Sama seperti rawa, lahan basah ini sering ditumbuhi hutan. Air rawa, bagaimanapun, sangat asam dan biasanya cukup stagnan. Kombinasi ini sering menghasilkan gambut jika terdapat banyak lumut atau lumut yang mati.

Kehidupan hewan di dalam rawa dibatasi oleh keasaman air. Spesies yang ada, bagaimanapun, seringkali sangat beradaptasi dengan kondisi lingkungan rawa. Akibatnya, tumbuhan dan hewan ini jarang ditemukan di daerah lain.