Efusi sendi adalah nama lain dari pembengkakan sendi. Sendi bengkak terjadi ketika ada penumpukan cairan yang tidak normal di jaringan di sekitarnya. Lutut dan pergelangan kaki adalah lokasi umum untuk sendi bengkak.
Gejala tambahan efusi sendi tergantung pada penyebab kondisinya. Sendi yang bengkak mungkin tampak bengkak. Hal ini juga biasanya berhubungan dengan rasa sakit, dan mungkin kaku dan sulit untuk bergerak. Area tersebut mungkin juga tampak hangat dan merah.
Ada banyak kemungkinan penyebab efusi sendi. Ini bisa menjadi akibat dari cedera traumatis, seperti patah tulang, dislokasi, atau keseleo. Dengan cedera, pasien mungkin juga mengalami pendarahan internal akibat trauma pada tendon, ligamen, atau otot.
Kemungkinan penyebab lain dari efusi sendi adalah radang sendi. Osteoarthritis adalah jenis arthritis yang biasanya terjadi karena penuaan atau cedera. Tulang rawan di sekitar sendi menjadi aus, yang menyebabkan pembengkakan. Osteoarthritis biasanya terjadi pada sendi yang menahan beban, seperti lutut, daripada sendi seperti siku. Gejala yang paling mencolok dari jenis radang sendi ini adalah rasa sakit yang parah di daerah tersebut.
Rheumatoid arthritis juga dapat menyebabkan nyeri parah dan pembengkakan sendi. Ini juga menghasilkan kekakuan sendi dan masalah rentang gerak. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun, yang berarti tubuh salah mengira jaringan sehat sebagai zat asing, sehingga menyerang dirinya sendiri. Tidak seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis juga dapat menyebabkan kelelahan, demam, kemerahan atau kehangatan, dan kehilangan nafsu makan.
Asam urat adalah jenis lain dari radang sendi yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri sendi yang parah. Hal ini juga dapat dikenali dari kehangatan dan kemerahan pada sendi. Kasus asam urat yang parah dapat menyebabkan pasien tidak mampu menanggung beban apapun pada sendi yang terkena. Misalnya, berat selimut mungkin terlalu menyakitkan untuk ditanggung. Efusi sendi dari asam urat disebabkan oleh asam urat, atau kristal kecil, yang membentuk endapan di sendi yang terkena.
Pasien yang mengalami pembengkakan dan nyeri sendi yang persisten harus menemui dokter. Setelah mengambil riwayat kesehatan pasien, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis sumber efusi sendi. Dokter juga akan menanyai pasien tentang semua gejala yang dialaminya. Untuk membuat diagnosis yang akurat, tes seperti rontgen dan tes darah akan dilakukan. Dokter mungkin juga mengeluarkan cairan dari sendi untuk pengujian.
Pengobatan efusi sendi bervariasi tergantung pada penyebab spesifiknya. Dalam beberapa kasus, pasien dapat mengobati sendiri kondisinya dengan beristirahat dan mengoleskan es ke area tersebut. Ia juga dapat menggunakan obat antiinflamasi (NSAID) yang dijual bebas, non-steroid, untuk mengurangi pembengkakan. Pembungkus kompresi, atau perban yang pas, dan mengangkat sendi di atas jantung juga dapat membantu mengurangi pembengkakan.
Jika efusi sendi parah, dokter mungkin meresepkan obat tambahan, seperti kortikosteroid, untuk meredakan pembengkakan. Ia juga dapat merekomendasikan agar pasien bekerja dengan ahli terapi fisik untuk rehabilitasi. Seringkali, pengobatan spesifik akan tergantung pada penyebab pembengkakan sendi.