Apa itu Efek Cinderella?

Efek Cinderella adalah kecenderungan statistik untuk pembunuhan anak yang dilakukan oleh orang tua lebih cenderung melibatkan orang tua tiri. Pelecehan anak pada umumnya lebih mungkin terjadi pada anak tiri dibandingkan dengan anak kandung. Para peneliti telah mengajukan sejumlah teori untuk menjelaskan fenomena ini dan beberapa menantang Efek Cinderella, dengan alasan bahwa statistik sebenarnya menunjukkan kemungkinan pelecehan yang lebih tinggi dalam keluarga tiri secara umum, dan biologis, serta anak tiri berisiko.

Para peneliti mulai mengidentifikasi masalah ini pada 1970-an, mempelajari tingkat pelecehan anak dan pembunuhan dalam keluarga di sejumlah negara maju termasuk Swedia dan Amerika Serikat. Para peneliti menemukan bahwa kematian anak sering kali melibatkan orang tua tiri, pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi signifikan secara statistik. Banyak juga yang mencatat bahwa dalam kasus pembunuhan ini, semua anak dalam keluarga mengalami pelecehan, tetapi anak tiri sering menanggung bebannya.

Psikolog evolusioner berpendapat bahwa Efek Cinderella adalah akibat dari kurangnya minat pada anak tiri. Secara biologis, membesarkan anak tiri tidak memberikan manfaat yang nyata, karena anak-anak itu tidak membawa materi genetik seseorang. Para peneliti yang kritis terhadap psikologi evolusioner berpendapat bahwa faktor-faktor lain mungkin bekerja untuk menjelaskan fenomena ini. Kemiskinan dapat menjadi kontributor terkenal untuk stres dan kekerasan, dan banyak pembunuhan anak dapat dikaitkan dengan kemiskinan, serta keluarga tiri. Selain itu, para peneliti mencatat bahwa anak-anak cacat khususnya, biologis atau anak tiri, memiliki risiko yang sangat tinggi untuk dibunuh atau dianiaya oleh orang tuanya.

Temuan para peneliti yang tertarik pada Efek Cinderella adalah penting. Mengidentifikasi faktor risiko potensial untuk pelecehan dan pembunuhan anak dapat membantu pekerja sosial melakukan intervensi sebelum situasi menjadi berbahaya dan juga dapat berperan dalam membuat keputusan tentang hak asuh anak dalam kasus pengadilan. Membuat guru dan orang lain yang berinteraksi dengan anak-anak menyadari masalah ini juga dapat membantu, karena memungkinkan mereka untuk mengenali tanda-tanda pelecehan sejak dini.

Kritik memperingatkan bahwa Efek Cinderella tidak boleh dianggap sebagai indikator bahwa semua orang tua tiri kasar. Meskipun ada hubungan statistik antara keluarga tiri dan kekerasan terhadap anak, khususnya anak tiri, ini tidak berarti orang tua tiri secara inheren berbahaya bagi anak-anak dalam kehidupan mereka. Banyak yang membesarkan anak-anak dalam rumah tangga yang penuh kasih dan suportif dengan sangat berhasil. Apa yang ditunjukkan oleh Efek Cinderella adalah perlunya intervensi yang tepat dalam keluarga tiri di mana orang tua bertengkar tentang anak-anak, terutama masalah-masalah seputar seperti disiplin.