Rumah ramah lingkungan adalah struktur hunian yang dirancang dan dibangun sesuai dengan prinsip konstruksi hijau. Meskipun pembangun mungkin memiliki definisi yang berbeda tentang apa yang merupakan rumah ramah lingkungan, umumnya, rumah ini dibangun dengan cara yang berupaya meningkatkan efisiensi sumber daya alam, seperti mineral, air, dan energi. Selain itu, eco home biasanya dibangun dengan tujuan mengurangi polusi, meminimalkan limbah lingkungan, dan mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Rumah ramah lingkungan termasuk dalam kategori arsitektur berkelanjutan atau bangunan hijau yang lebih luas. Mereka juga sering disebut sebagai rumah hijau atau rumah ramah lingkungan.
Biasanya, rumah ramah lingkungan dibangun dengan filosofi desain berkelanjutan. Filosofi ini berupaya membangun rumah yang selaras dengan alam sekitarnya. Sebagian besar prinsip desain berkelanjutan menggunakan bahan bangunan berdampak rendah untuk membangun rumah ramah lingkungan. Bahan-bahan ini biasanya membutuhkan energi yang rendah dan dapat dibuat dari barang-barang daur ulang atau diproduksi secara berkelanjutan. Selain itu, untuk meminimalkan dampak penggantian, rumah ramah lingkungan sering kali dirancang dengan bahan berkualitas tinggi yang dibuat untuk tahan lama.
Tujuan utama pembangunan rumah ramah lingkungan adalah mengurangi konsumsi sumber daya alam. Pembangun rumah ramah lingkungan sering mencapai tujuan ini dengan merancang rumah yang memanfaatkan penggunaan sumber daya terbarukan. Misalnya, banyak rumah ramah lingkungan menggunakan teknologi surya, yang berasal dari matahari. Sistem pemanas di rumah ramah lingkungan dapat ditenagai oleh matahari menggunakan jendela kaca di rumah sebagai pengumpul energi matahari untuk mengumpulkan sinar matahari. Energi matahari juga dapat digunakan untuk produksi listrik.
Rumah ramah lingkungan sering menggunakan vegetasi untuk membantu mengurangi polusi dan meningkatkan efisiensi energi. Misalnya, taman hujan dan atap hijau umum di banyak rumah ramah lingkungan. Kebun hujan ditanami cekungan yang menyebabkan limpasan air hujan dari atap, jalan masuk, dan jalan setapak meresap ke tanah alih-alih ke saluran pembuangan. Dalam sistem atap hijau, tanaman dan pohon ditanam di seluruh atau sebagian atap untuk membantu menyerap air hujan dan mengurangi pantulan panas.
Sejumlah negara telah mengadopsi standar untuk pembangun yang membangun rumah ramah lingkungan. Misalnya, Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada semuanya telah mengadopsi beberapa bentuk Sistem Peringkat Bangunan Hijau Kepemimpinan dalam Desain Energi dan Lingkungan (LEED). Afrika Selatan menggunakan sistem peringkat bangunan hijau Green Star SA sementara Selandia Baru menggunakan sistem Green Star NZ. Cina, Jepang, dan banyak negara lain juga telah menerapkan sistem peringkat nasional untuk bangunan hijau.