Apa itu Dupa Cendana?

Cendana dupa adalah bentuk aromaterapi dan alat meditasi keagamaan yang telah digunakan selama ribuan tahun. Ini memiliki bau manis dan sedikit bersahaja ketika dibakar. Jantung pohon cendana biasanya dipanen, diubah menjadi bubuk, dan kemudian digunakan sebagai dupa. Banyak orang percaya bahwa aroma dari dupa cendana menawarkan berbagai macam manfaat, mulai dari menenangkan pikiran hingga meningkatkan mood seseorang. Ini sering digunakan selama meditasi untuk beberapa agama dan oleh orang-orang yang mempraktikkan sihir juga.

Dupa dan bedak tabur adalah dua bentuk utama dupa cendana. Dalam kedua kasus, jantung pohon cendana dikeluarkan dari kayu keras dan biasanya digiling menjadi bubuk halus. Bubuk halus, atau makko, kemudian dapat dibakar di atas arang panas atau sumber panas lainnya, seperti nyala lilin.

Sebagai alternatif, bubuk dapat dicampur dengan sedikit air dan diubah menjadi pasta kental. Pasta kemudian bisa digulung ke tongkat. Ini biasanya dilakukan dengan tangan, membuat stik dengan panjang mulai dari 1 inci (sekitar 2.54 cm) hingga 7 inci (sekitar 17.8 cm). Dupa kemudian bisa dinyalakan dan dibakar perlahan, mengeluarkan aroma cendana. Dalam beberapa kasus, stik dapat dikipasi atau ditiup, dan stik tersebut akan terus menyala dan menghasilkan asap hingga pasta kering pada stik benar-benar terbakar habis.

Banyak orang percaya aroma dari dupa cendana memberikan efek menenangkan yang berharga, menjernihkan pikiran dan mengurangi stres. Beberapa orang mengklaim bahwa itu dapat meningkatkan nafsu seksual seseorang juga. Selain itu, biasanya digunakan di India dan Asia untuk meditasi, terutama oleh mereka yang mempraktikkan agama Hindu dan Buddha. Orang-orang yang mempraktikkan ilmu gaib atau sihir pagan juga sering menggunakan dupa cendana dan percaya itu akan memberikan perlindungan dari kejahatan; karena itu, sering digunakan dalam mantra yang melibatkan keselamatan.

Di beberapa daerah, pohon cendana menjadi terlalu banyak dipanen untuk mencapai jantung pohon yang berharga. Beberapa orang percaya bahwa pohon yang lebih tua memiliki inti kayu yang lebih kuat dan oleh karena itu dupa cendana lebih berharga. Akibatnya, pohon-pohon yang berusia berabad-abad telah ditebang. Beberapa daerah, seperti Australia, telah didedikasikan untuk melindungi pohon dan telah memutuskan untuk melawan pemanenan yang berlebihan. Tempat lain, seperti India, baru-baru ini mengambil tindakan untuk menanam pohon baru dan meningkatkan jumlah pertumbuhan cendana, sehingga mengurangi efek pemanenan yang berlebihan.