Apa itu Dorongan Lidah?

Tongue thrust adalah kelainan miologis orofasial yang dapat mempengaruhi perkembangan gigi dan kemampuan bicara seseorang. Terapi wicara dan kawat gigi seringkali diperlukan untuk memperbaiki dorongan lidah, yang memiliki banyak penyebab. Orang yang memiliki kelainan ini sering tidak menyadarinya, meskipun beberapa mungkin mengetahuinya saat melakukan pemeriksaan gigi rutin.
Juga dikenal sebagai menelan yang belum matang atau menelan terbalik, gangguan dorong lidah melibatkan lidah mendorong ke depan melewati gigi seri ketika seseorang menelan, berbicara atau, sering, tidak melakukan apa-apa. Anak kecil biasanya memiliki jenis burung layang-layang ini. Ini berubah menjadi menelan normal, di mana lidah berada di langit-langit mulut, pada saat anak berusia 6 atau 7 tahun. Ini bisa menjadi kebiasaan jika terus berlanjut hingga melewati usia 7 tahun. Kondisi ini biasanya mempengaruhi gigi depan atas tetapi juga dapat mempengaruhi gigi lainnya, tergantung seberapa serius kondisinya.

Jika dorongan lidah tidak memperbaiki dirinya sendiri secara alami, maka dapat menyebabkan masalah ortodontik. Rata-rata orang menelan sekitar 2,000 kali sehari. Ketidakseimbangan otot orofasial ini menyebabkan lidah memberikan tekanan dari 1 hingga 6 pon (0.4 hingga 2.7 kg) pada gigi. Gigi didorong keluar dari tempatnya dari waktu ke waktu dan kawat gigi mungkin diperlukan untuk memperbaiki posisi gigi. Kondisi tersebut dapat menyebabkan distorsi pertumbuhan yang mempengaruhi gigi dan wajah.

Masalah bicara dapat terjadi akibat gangguan dorong lidah. Ini sering menjadi penyebab cadel tetapi juga dapat mempengaruhi suara-suara tertentu, termasuk t, d, n, ch, sh, dan j. Terapi sering digunakan untuk melatih lidah untuk duduk dengan benar di mulut dan bergerak dengan benar untuk berbicara. Latihan lidah khusus digunakan untuk mengobati gangguan tersebut. Jika sangat serius, maka perangkat yang lebih permanen mungkin harus digunakan dalam kombinasi dengan kawat gigi dan terapi wicara.

Tongue thrust adalah salah satu kelainan miologis orofasial yang paling umum. Ini dapat menyebabkan masalah sosial di luar masalah bicara dan ortodontik. Penderita mungkin membuat wajah aneh saat minum atau makan. Mereka juga mungkin sering menjilat bibir atau mengerutkan kening pada saat-saat yang aneh, seperti saat minum. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengalami kesulitan di sekolah, di tempat kerja dan di tempat umum pada umumnya.

Gangguan ini memiliki banyak penyebab. Dalam beberapa kasus, ini disebabkan oleh isapan ibu jari atau jenis puting buatan tertentu, seperti yang terdapat pada dot dan botol bayi. Dalam kasus lain, kondisinya bisa turun-temurun. Alergi dan hidung tersumbat juga dapat berkontribusi. Amandel yang besar dan kondisi yang dikenal sebagai “tongue tie” juga dapat menjadi penyebabnya.