Donat, juga dieja sebagai donat, adalah sejenis kue kering yang digoreng dengan manis. Variasi donat sangat populer di seluruh dunia, di mana mereka disebut dengan berbagai macam nama, meskipun inkarnasi dasar adonan manis goreng tetap sama. Donat sering ditaburi gula atau topping lainnya, dan mungkin juga dibekukan atau diglasir. Dikaitkan di beberapa negara dengan sarapan, donat umumnya disepakati sebagai makanan yang manis dan lezat memanjakan. Beberapa negara juga mengonsumsi lubang donat, mengacu pada potongan kue yang hilang dalam donat klasik.
Donat dan kue-kue goreng lainnya telah dibuat selama berabad-abad, dan merupakan makanan populer di banyak negara. Sejarawan makanan menduga bahwa donat itu berasal dari sisa-sisa adonan yang perlu dihabiskan. Donat awal sering dibuat dengan isian buah atau manisan. Koki giat membentuk adonan menjadi berbagai bentuk, termasuk simpul, dan donat dibentuk. Di Amerika Serikat, Kapten Mason Gregory dikreditkan dengan penemuan donat bundar klasik, yang dimasak dengan cepat dan merata dalam penggorengan dalam.
Ada dua divisi utama donat: donat ragi dan donat kue. Donat ragi kembali ke asal donat sebagai sisa sisa kue, dan cenderung lebih ringan dan pulen dengan rasa ragi khas yang menurut beberapa konsumen cukup menarik. Donat ragi terkadang dipanggang, karena dianggap lebih sehat daripada menggoreng. Kue donat lebih berat, dengan tekstur seperti kue yang lebih padat. Donat yang dikenal sebagai donat “kuno” biasanya adalah donat kue.
Kue-kue goreng datang dalam berbagai bentuk, tetapi donat biasanya hanya dikenali sebagai kue bundar dengan lubang di tengahnya. Donat bisa diisi atau diglasir, tetapi bentuk dasarnya akan tetap sama. Jika dimasak dengan benar, donat akan mempertahankan bentuk bulat dan bagian luar yang renyah. Artinya, minyaknya cukup panas untuk membakar donat sehingga minyak tidak larut di dalamnya, membuatnya terasa berat dan berminyak. Donat relatif mudah dan menyenangkan untuk dibuat di rumah, dan rasanya sepadan dengan usaha.