Dominasi hemisfer mengacu pada cara di mana dua sisi utama dari fungsi otak dan bagaimana proses dan pikiran seseorang biasanya dipandu oleh masing-masing sisi. Otak manusia, pada dasarnya, dipisahkan menjadi dua bagian utama yang disebut sebagai otak kanan dan otak kiri. Kedua bagian ini dihubungkan oleh pita jaringan, yang disebut corpus collosum, dan masing-masing setengah dari otak bertanggung jawab atas sejumlah tugas dan cara berpikir yang berbeda. Dominasi hemisfer mengacu pada sisi otak mana yang dominan dalam diri seseorang, dan ini sering kali mencerminkan cara terbaik seseorang berpikir dan belajar.
Konsep dasar di balik dominasi hemispheric adalah bahwa kebanyakan orang secara alami cenderung lebih kuat dengan otak kiri atau otak kanan. Sama seperti kebanyakan orang memiliki tangan, mata, dan kaki yang dominan, kebanyakan orang juga memiliki belahan otak yang dominan. Ini sering, tetapi tidak selalu, sisi berlawanan dari tangan dominan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang tidak kidal, misalnya, akan sering memiliki dominasi otak kiri.
Dominasi hemisfer membantu menunjukkan bagaimana seseorang akan belajar dengan baik dan bakat alami yang mungkin dia miliki. Sisi otak kanan, misalnya, sering terlibat dalam kreativitas, musik dan seni, simbol dan gambar, dan memahami dunia melalui perasaan. Di sisi lain, sisi kiri otak biasanya terlibat dengan bahasa dan tulisan, berbicara dan membaca, matematika, dan memahami dunia melalui logika.
Dengan memahami dominasi hemisfer, seseorang mungkin dapat lebih memahami proses belajar alaminya. Seseorang yang berotak kanan, misalnya, sering kali belajar lebih baik dengan memahami keseluruhan konsep dan kemudian memecahnya menjadi beberapa bagian. Sebaliknya, individu yang berotak kiri seringkali lebih mudah mempelajari komponen dan bagian dan kemudian dapat memahami bagaimana mereka membentuk keseluruhan. Ketika guru dan siswa memahami dominasi hemisfer dan bagaimana hal itu berkaitan dengan setiap siswa, mereka sering kali dapat mengajar dan mempelajari materi dengan cara yang lebih efektif.
Namun, salah satu aspek terpenting dari dominasi hemispheric adalah bahwa itu adalah preferensi untuk bagaimana seseorang cenderung berpikir dan belajar, bukan aturan mutlak. Seseorang mungkin sangat berotak kiri, dengan afinitas alami untuk matematika dan bahasa, tetapi juga menunjukkan perilaku otak kanan yang khas seperti intuisi dan kreativitas. Seringkali dianggap lebih baik bagi seseorang untuk belajar menjadi “otak utuh” untuk menggunakan kedua sisi otaknya seefisien mungkin. Meskipun sisi tertentu dari otak dominan berkaitan dengan aktivitas tertentu, penelitian menunjukkan bahwa seluruh otak biasanya digunakan untuk sebagian besar fungsi.