Apa itu Domba Texel?

Domba texel adalah jenis domba domestik yang berasal dari Isle of Texel di lepas pantai Belanda pada awal abad ke-19. Domba-domba ini dikenal karena ciri khasnya yang sangat berharga, yang meliputi perawakan berotot dan wajah putih. Domba memulai debutnya dalam serangkaian kompetisi peternakan yang diadakan selama abad ke-19 di pulau Belanda. Standar yang digunakan untuk kompetisi ini masih berlaku sampai sekarang.

Selama tahun 1800-an, dua jenis domba yang berbeda, Lincoln dan Leicester Longwool, disilangkan dengan Texel. Hal itu dilakukan dalam upaya menghasilkan domba yang lebih berotot. Proses ini diperkirakan akan menghasilkan jenis daging yang lebih unggul dari daging jenis domba lainnya. Kombinasi ini juga dianggap menghasilkan domba yang lebih kecil kemungkinannya untuk menyimpan lemak di tubuhnya, yang pada gilirannya akan menghasilkan potongan daging yang lebih baik dan lebih sedikit lemak.

Domba Texel yang umum dipelihara saat ini masih membawa ciri-ciri kekar nenek moyangnya. Mereka mudah dibedakan dengan wajah putih mereka, hidung hitam dan kurangnya wol di kepala atau kaki mereka. Sebenarnya ada banyak jenis domba Texel, seperti, Belanda, Inggris dan Prancis. Mereka semua sangat mirip dalam membangun otot mereka, tetapi mungkin memiliki sedikit variasi dalam karakteristik. Domba Texel Inggris, misalnya, biasanya lebih tinggi dari Texel lainnya, sedangkan Texel Belanda biasanya lebih pendek, tetapi lebih berotot.

Meskipun jenis domba Texel mungkin berbeda, standar penilaian untuk kompetisi tetap sama. Kaki dan kepala harus bebas dari wol, hidung dan kuku harus hitam dan bulu domba harus putih. Domba texel harus berukuran sedang dan tubuh mereka harus seimbang dan berotot secara keseluruhan.

Meskipun Texel adalah jenis domba jantan terminal yang dominan di Eropa, mereka masih relatif baru di Amerika Serikat. Mereka baru berada di negara itu sejak tahun 1985 dan dikarantina selama lima tahun sebelum peternak diizinkan untuk mulai membelinya pada tahun 1990. Domba texel juga menjadi lebih populer di Australia dan Selandia Baru, karena minat telah beralih dari produksi wol ke domba. produksi daging.