Domba Dorper adalah jenis ternak yang dikembangkan pada tahun 1930-an. Mereka berasal dari Afrika Selatan dan terkenal karena sifat tahan bantingnya. Hewan tidak memiliki tanduk, memiliki mantel pendek dan umumnya dibesarkan secara ketat untuk daging kambing daripada wol. Domba Dorper datang dalam dua varietas, dengan satu-satunya perbedaan besar adalah kepala berwarna putih atau hitam. Kedua jenis ini dipilih secara umum karena masalah preferensi estetika dan tidak memiliki arti penting lainnya.
Pada tahun 1930-an Afrika Selatan, terjadi surplus daging kambing yang terbuang terutama karena masalah kualitas karkas pada breed domba yang tersedia di negara tersebut. Petani memutuskan untuk mengembangkan jenis domba baru yang dapat beradaptasi dengan baik dengan iklim setempat dan dirancang khusus untuk kambing. Trah ini diciptakan dengan menggabungkan domba Persia dengan Dorset Horn Ram. Para petani menginginkan hewan yang sekuat Persia yang tangguh, tetapi dengan bangkai berkualitas seperti Dorset. Pada tahun 1942, mereka telah mencapai tujuan mereka.
Daerah asal domba dorper umumnya panas dan gersang, sehingga toleransi terhadap lingkungan semacam itu sangat penting bagi peternak. Ada sejumlah kecil wol panjang di punggung domba, tetapi sisi dan perutnya ditutupi dengan mantel pendek, yang membuat hewan lebih nyaman di daerah yang panas dan kering daripada banyak ras domba lainnya. Mereka juga sangat mudah beradaptasi dalam hal makanan dan akan dengan nyaman merumput di semak-semak atau daun pohon tertentu, seperti kambing.
Domba Dorper sering digambarkan mudah dirawat, dan mereka dikenal sangat subur. Sebagian besar domba betina hamil selama musim kawin yang khas, dan domba cenderung tumbuh sangat cepat, mencapai hingga 80 pon (36 kg) dalam waktu empat bulan. Mereka juga memiliki musim kawin yang panjang, yang berarti lebih banyak anak domba yang lahir setiap tahun dibandingkan dengan jenis domba lainnya. Hewan-hewan tersebut memiliki sikap yang sangat tenang, dan induknya diketahui melakukan pekerjaan yang baik dalam memelihara domba mereka sendiri, yang umumnya menghasilkan lebih sedikit pekerjaan bagi peternak.
Kombinasi dari reproduksi yang cepat, pertumbuhan yang cepat, kemampuan beradaptasi dan tahan banting membuat domba dorper menjadi jenis kambing yang sangat baik. Mereka dikenal menghasilkan daging yang sangat empuk dengan rasa yang ringan, dan kulitnya yang cukup tebal, yang membuatnya umumnya baik untuk semua jenis barang dagangan kulit domba. Semua kualitas ini telah membantu menjadikan dorper sebagai jenis domba terpopuler kedua di Afrika Selatan.