Apa itu Diversifikasi Horisontal?

Diversifikasi horizontal adalah salah satu dari beberapa jenis strategi diversifikasi yang dapat digunakan oleh bisnis maupun investor swasta untuk meningkatkan pengembalian atas usaha mereka. Terkait dengan bisnis, jenis strategi diversifikasi ini melibatkan penciptaan produk yang mungkin tidak terkait langsung dengan produk saat ini yang ditawarkan kepada konsumen, tetapi kemungkinan besar masih menarik basis klien perusahaan yang ada. Pendekatan ini agak berbeda dari metode diversifikasi lainnya, karena fokusnya bukan pada menarik pelanggan baru di pasar yang berbeda, tetapi dalam menawarkan jangkauan barang dan jasa yang lebih luas kepada basis pelanggan setia.

Salah satu contoh diversifikasi horizontal dapat dilihat dengan pengecer lokal yang memiliki reputasi mapan untuk menjual perhiasan berkualitas. Sebagai sarana untuk meningkatkan bisnis, pengecer dapat memutuskan untuk membawa sederet wewangian di toko. Pendekatan ini menciptakan peluang untuk menjual parfum, cologne, dan losion setelah bercukur kepada pelanggan yang sudah sering mengunjungi toko untuk mencari perhiasan berkualitas untuk penggunaan pribadi atau sebagai hadiah. Saat strategi berhasil, pelanggan yang datang untuk memilih kalung sebagai hadiah ulang tahun juga dapat melihat rangkaian aroma dan memilih untuk membeli sebotol parfum bersama dengan kalung tersebut, sehingga pemilik toko dapat memperoleh pengembalian dari kedua lini produk. .

Dalam banyak kasus, perusahaan yang terlibat dalam diversifikasi horizontal akan melakukan evaluasi mendalam terhadap pelanggannya saat ini, dan menentukan jenis produk lain yang mungkin ingin mereka beli sambil terus mendukung lini produk saat ini. Seringkali, faktor-faktor seperti lokasi, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan akan dipertimbangkan saat mengidentifikasi produk baru dan berbeda untuk ditawarkan di samping lini produk tradisional. Biasanya, pendekatan ini dipasarkan kepada konsumen sebagai manfaat tambahan yang ditawarkan oleh bisnis tepercaya yang memungkinkan konsumen tersebut memenuhi lebih dari satu kebutuhan dengan membeli lebih banyak produk dari bisnis tersebut. Dengan asumsi bahwa produk baru memenuhi permintaan kualitas dan harga pelanggan, ada kemungkinan besar bahwa pendekatan tersebut akan berhasil dan perusahaan akan menikmati keuntungan yang lebih besar.

Sementara konsep diversifikasi horizontal menawarkan sejumlah manfaat baik bagi bisnis maupun pelanggannya, ada juga kelemahan potensial yang perlu dipertimbangkan. Karena fokusnya adalah menjual produk baru ke basis klien yang ada, strategi ini tidak meningkatkan cakupan basis pelanggan tersebut. Artinya, setiap faktor yang mempengaruhi daya beli pelanggan tersebut secara negatif juga akan berdampak negatif pada jumlah penjualan yang dihasilkan. Untuk alasan ini, banyak bisnis tidak akan mengandalkan diversifikasi horizontal saja, tetapi juga akan berusaha melakukan diversifikasi dengan cara yang menarik konsumen terkait dengan usia, jenis kelamin, dan demografi ekonomi yang berbeda.