Distrofi endotel Fuchs adalah penyakit degeneratif pada kornea, bagian depan mata yang menutupi iris dan pupil. Penyakit ini dinamai dokter mata Austria yang pertama kali dijelaskan pada tahun 1910, Ernst Fuchs. Distrofi endotel Fuchs didiagnosis lebih sering pada wanita daripada pria, dan biasanya tidak menyebabkan masalah penglihatan sampai pasien berusia 50-an atau 60-an, meskipun tanda-tanda awal penyakit mungkin muncul sedini 30-an. Penyakit ini bersifat genetik, meskipun dapat diperburuk oleh trauma pada mata atau pembedahan.
Distrofi endotel Fuchs disebabkan oleh degenerasi endotel kornea, membran terdalam kornea. Sel-sel di membran ini bertanggung jawab untuk memompa keluar akumulasi cairan untuk menjaga kornea tetap bersih. Distrofi Fuch ditandai dengan penebalan lapisan kolagen kornea, membran Descemet, yang akhirnya menyebabkan edema koronal, atau pembengkakan, dan kehilangan penglihatan.
Gejala distrofi endotel Fuchs seringkali paling buruk di pagi hari dan menurun sepanjang hari, karena cairan yang menyebabkan pembengkakan lebih mudah menguap saat mata terbuka. Seiring perkembangan penyakit, penglihatan tetap kabur sepanjang hari. Pada tahap selanjutnya, akumulasi cairan di kornea juga dapat menyebabkan lecet yang menyakitkan.
Perawatan lini pertama untuk distrofi endotel Fuchs terdiri dari metode mengeringkan kornea. Ini termasuk saline topikal, lensa kontak lunak terapeutik, dan penggunaan pengering rambut pada mata. Cara terakhir adalah dengan memegang pengering, mengatur kipas angin pada suhu rendah dan dingin, di sisi wajah agar lembut di mata. Metode pengobatan distrofi endotel Fuchs ini hanya meringankan gejala dan bukan menyembuhkan penyakit.
Satu-satunya obat saat ini untuk distrofi Fuchs adalah operasi transplantasi kornea, juga disebut keratoplasti. Ada banyak bentuk yang berbeda dari operasi ini, yang telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Secara tradisional, keratoplasti penetrasi, di mana seluruh kornea diganti, adalah yang paling umum. Operasi lain, termasuk keratoplasti pipih dan keratoplasti endotel pengupasan Descemet (DSEK), di mana hanya sebagian kornea yang diganti, telah menjadi lebih umum. Salah satu metode terbaru, Descemet Membrane Endothelial Keratoplasty (DMEK), kurang invasif dibandingkan pilihan lain, karena hanya melibatkan transplantasi membran Descemet. Setiap pasien dengan distrofi endotel Fuchs harus berbicara dengan spesialis tentang jenis operasi apa yang terbaik.