Apa itu Dinameter?

Dinameter adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur kekuatan perbesaran teleskop tempat lensa okuler dipasang, yang agak berbeda dari tingkat perbesaran sebenarnya dari lensa itu sendiri. Biasanya perangkat genggam atau buatan sendiri yang menyerupai lensa mata berbentuk tabung kecil, dan sering digunakan untuk menentukan kekuatan teleskop tua di mana tidak ada nomor manual atau model atau jika panjang fokus tertulis tidak ada pada badan instrumen. Panjang fokus lensa mata (EFL), atau panjang fokus pupil keluar (EP), biasanya hanya mempengaruhi nilai perbesaran dengan faktor 2% hingga 3% dari tingkat perbesaran sebenarnya dari lensa teleskop, tetapi perkiraan pada teleskop yang lebih tua dapat bervariasi hingga 20% dari panjang fokus sebenarnya. Variasi ini dapat menjadi signifikan ketika mengamati dan melaporkan penampakan astronomi menggunakan instrumen tersebut.

Sebenarnya, dinameter adalah salah satu dari berbagai instrumen teleskop yang memiliki kegunaan yang sangat sempit. Ini dirancang untuk mengukur tiga parameter berbeda secara bersamaan. Ini adalah diameter pupil keluar, atau EP; jarak antara lensa mata fisik pada instrumen dan EP; dan tingkat perbesaran instrumen secara umum. Dinameter melakukan ini dengan desainnya yang dibangun di atas prinsip mikrometer gambar ganda, yang pada dasarnya membuatnya menjadi mikroskop majemuk mini yang membandingkan gambar yang terbentuk pada lensa mata dengan ukuran gambar yang dihasilkan oleh lensa.

Ketika perangkat optik seperti teleskop, mikroskop, atau kamera menerima gambar cahaya yang melewati lensa, gambar ini kemudian harus difokuskan pada lensa mata atau media perekaman seperti film yang agak jauh dari lensa itu sendiri. Ini dikenal sebagai panjang fokus lensa, dan lensa itu sendiri sering disebut sebagai kaca objek, lensa objek, atau lensa objektif. Alat ukur seperti dinameter mengambil dua kuantitas gambar lensa yang dihasilkan dan tampilan gambar pada lensa okuler, dan menggunakannya untuk menentukan panjang fokus dan kekuatan perbesaran instrumen.

Dalam desain teleskop sebelumnya, nilai panjang fokus ditulis pada lensa mata berdasarkan nilai yang diperoleh dari lensa mata yang diproduksi serupa dan bukan pengamatan pengukuran aktual menggunakan dinameter. Hal ini dapat mengakibatkan kekuatan perbesaran instrumen yang dilebih-lebihkan, seperti diberi kekuatan perbesaran 294 ketika perbesaran sebenarnya adalah 250. Meskipun ini bukan masalah besar untuk pengamatan biasa terhadap fenomena bintang, saat merekam peristiwa untuk studi ilmiah, itu dapat menyebabkan kesalahan yang signifikan dalam analisis data.

Dinameter dapat melakukan perhitungan perbesaran sederhana dengan membagi nilai pupil masuk (EN) dengan nilai EP. Pupil masuk didefinisikan sebagai bayangan yang masuk ke lubang instrumen dan berdampak pada lensa objektif. Oleh karena itu, rumus yang digunakan dalam dinameter adalah M = EN/EP dan contoh perbesaran (M) adalah 200 milimeter dibagi 5 milimeter untuk nilai M 40x.