Diet tinggi kalori adalah diet yang dirancang untuk membantu pelaku diet menambah berat badan. Alasan paling umum seseorang melakukan diet berkalori tinggi adalah untuk membangun otot untuk tujuan atletik. Dokter juga akan merekomendasikan diet tinggi kalori kepada pasien yang telah kehilangan berat badan secara signifikan karena operasi, penyakit atau kemoterapi. Kunci sukses diet tinggi kalori adalah menambah berat badan dengan sehat daripada makan junk food dalam jumlah besar.
Ketika seorang atlet memulai diet tinggi kalori, biasanya dengan tujuan membentuk otot. Untuk menghindari hanya meningkatkan persentase lemak tubuhnya, atlet harus membuat rencana makan khusus yang akan memberi tubuh jenis kalori yang dibutuhkan untuk mengembangkan jaringan otot. Ini biasanya berarti mengonsumsi protein dalam jumlah besar, meskipun karbohidrat dan lemak juga penting.
Ada batasan berapa banyak makanan yang bisa dikonsumsi pelaku diet dalam sehari, jadi pertimbangan penting pertama bagi seseorang yang menjalani diet tinggi kalori adalah memaksimalkan kepadatan kalori dari makanan yang dia konsumsi. Pelaku diet berkalori tinggi biasanya tidak boleh makan banyak sayuran, karena kandungan serat dan airnya yang tinggi menyebabkan mereka memiliki kepadatan kalori yang sangat rendah. Agar tetap mendapatkan nutrisi yang tepat, maka pelaku diet justru harus lebih banyak mengonsumsi buah. Buah-buahan terdiri dari karbohidrat sederhana dan memiliki lebih sedikit serat, jadi ada jauh lebih banyak kalori dalam secangkir apel cincang, misalnya, daripada dalam secangkir brokoli cincang.
Pertimbangan kedua untuk pelaku diet berkalori tinggi adalah jenis kalori yang dia konsumsi. Mendapatkan massa otot membutuhkan konsumsi protein dalam jumlah besar. Ini mengharuskan pelaku diet terutama untuk mengonsumsi daging, produk kedelai dan/atau produk susu. Karbohidrat tetap penting karena memberi tubuh energi yang diperlukan untuk berolahraga, tetapi protein adalah apa yang digunakan tubuh untuk menambah massa otot, jadi protein sangat penting. Jika pelaku diet merasa sulit untuk mendapatkan cukup protein dari makanan, maka suplemen protein dapat membantu untuk mencapai tingkat asupan protein yang tepat.
Protein harus menjadi fokus utama dari diet berkalori tinggi, tetapi penting untuk mengonsumsi sejumlah lemak juga. Lemak memiliki tingkat kepadatan kalori yang sangat tinggi, sehingga dapat membantu pelaku diet untuk mendapatkan jumlah kalori yang diinginkan dalam sehari. Lemak tidak boleh lebih dari 15 hingga 25 persen dari total asupan kalori pelaku diet, dan lemaknya harus berupa lemak “sehat”, atau lemak tak jenuh.
Selain mengetahui jenis makanan yang dimakannya, pelaku diet berkalori tinggi juga harus mempertimbangkan beberapa faktor lainnya. Biasanya jauh lebih mudah untuk mengonsumsi kalori dalam jumlah besar dengan makan beberapa kali dalam porsi kecil dalam sehari daripada makan tiga kali dengan porsi yang sangat besar. Juga, sangat penting bahwa pelaku diet mempertahankan rencana latihan yang konsisten sehingga kalori ekstra membantu membangun otot daripada menghasilkan lemak.