Diet jus sayuran adalah diet puasa yang hanya terdiri dari jus sayuran. Pendukung diet ini percaya bahwa hanya minum jus sayuran membantu menghilangkan racun di dalam tubuh sambil membersihkan sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh. Gagasan di balik metode makan ini adalah bahwa dengan minum sayuran dalam jumlah berlebihan, seseorang akan mulai merasa lebih energik sekaligus juga menurunkan berat badan.
Meski makan sayur itu sehat, proses memasak sayur mentah bisa menghilangkan nutrisi penting. Sebaliknya, mengubah sayuran mentah menjadi jus tidak menghilangkan nutrisi sayuran. Untuk mengubah sayuran mentah menjadi jus, diperlukan mesin yang disebut juicer. Jenis mesin ini mengekstrak jus dari sayuran apa pun sambil membuang bagian yang tidak bisa dimakan. Beberapa ahli gizi percaya bahwa diet jus sayuran bekerja dengan baik karena diet ini memungkinkan orang untuk mengkonsumsi sejumlah besar sayuran dalam bentuk jus.
Orang yang ingin mengikuti diet ini harus mencoba untuk menelan satu pon (45 kilo) sayuran per lima puluh pon (22.73 kilo) berat. Misalnya, seseorang dengan berat 150 pon (68.18 kilo) perlu mengonsumsi tiga pon (1.36 kilo) sayuran per hari. Meskipun semua jenis sayuran ideal saat mengikuti diet jus sayuran, beberapa sayuran lebih dianjurkan daripada yang lain.
Wheatgrass, bawang putih, seledri, dan selada romaine diyakini sebagai jenis sayuran yang paling efektif. Sayuran ini dianggap mengandung sejumlah besar nutrisi yang diperlukan, dan juga dapat dengan mudah dicampur dengan sayuran lain untuk menghasilkan jus yang menarik.
Penting untuk dicatat bahwa diet jus sayuran tidak boleh diikuti selama lebih dari satu minggu. Karena sayuran tidak memberikan nutrisi yang cukup untuk menopang seseorang lebih dari satu minggu, siapa pun yang mengikuti diet ini lebih lama dari jumlah waktu ini dapat menderita penyakit fisik sebagai akibatnya. Air juga dianggap sebagai bagian besar dari metode makan ini, dan air harus dikonsumsi selain jus selama diet.
Sebelum memulai diet jus sayuran, pastikan untuk berbicara dengan profesional medis yang berkualifikasi. Jenis diet ini, seperti jenis diet puasa lainnya, dianggap sebagai diet drastis. Dengan demikian, mengabaikan untuk memeriksakan diri ke penyedia layanan kesehatan Anda sebelum berpuasa dapat menyebabkan komplikasi dan masalah kesehatan. Siapa pun yang sedang mengikuti diet ini harus mulai makan makanan biasa jika pusing atau pingsan terjadi.