Apa itu Diet Cuka?

Diet cuka adalah rencana diet yang melibatkan konsumsi cuka selama atau sebelum makan. Salah satu contoh terbaik adalah diet cuka sari apel (ACV), yang menganjurkan untuk mengonsumsi dua hingga empat sendok makan cuka sari apel dengan air setengah jam sebelum makan. Umumnya, ide di balik diet semacam itu adalah bahwa cuka akan membantu memuaskan hasrat akan makanan dengan memberikan nutrisi bagi tubuh tanpa kalori ekstra. Akibatnya, individu tidak akan ingin mengonsumsi makanan sebanyak-banyaknya setiap kali makan dan akan mulai menurunkan berat badan.

Penggunaan cuka telah umum selama berabad-abad. Dalam pengobatan tradisional, cuka sari apel sering digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, serta meningkatkan kesejahteraan umum. Ada beberapa dasar untuk ini, karena cuka sari apel tanpa filter memang mengandung sejumlah kecil vitamin dan mineral penting. Namun, ada kontroversi mengenai apakah cuka sari apel mengandung nutrisi yang cukup untuk membuat dampak yang signifikan pada masalah kesehatan tertentu.

Banyak orang melaporkan hasil positif dari penggunaan diet cuka. Karena cuka dapat membantu meredakan rasa lapar, minum campuran air dan hingga empat sendok makan cuka sebelum makan sering kali dapat membuat Anda merasa puas dengan porsi yang lebih kecil. Selain itu, diet ACV tidak selalu digunakan untuk menurunkan berat badan. Ada beberapa bukti bahwa mengikuti diet ini dapat membantu mengelola beberapa kondisi medis yang sedang berlangsung.

Orang yang mencoba mengendalikan diabetes dengan diet sering kali harus memilih makanan yang tepat untuk mendapatkan karbohidrat yang cukup untuk menghasilkan energi fisik dan menjaga keseimbangan emosional yang sehat. Namun, terkadang ada kemungkinan lonjakan glukosa darah. Diet ACV dikreditkan dengan membantu memperlambat konversi makanan bertepung menjadi glukosa, sehingga meminimalkan kemungkinan lonjakan.

Diet cuka juga dapat membantu mengelola kadar kolesterol jahat yang tinggi. Ada banyak bukti anekdotal yang menunjukkan bahwa mengonsumsi sedikit cuka dalam air sebelum makan secara bertahap akan membantu mencegah penumpukan timbunan kolesterol dalam aliran darah. Dari perspektif ini, dapat dikatakan bahwa diet cuka dapat membantu meminimalkan kemungkinan stroke dan serangan jantung.

Sementara banyak orang membuktikan kemanjuran diet cuka, perlu dicatat bahwa para pendukung diet umumnya tidak mendukung gagasan bahwa seseorang dapat mengonsumsi jenis makanan apa pun dan tetap mendapat manfaat. Untuk sebagian besar, diet cuka membutuhkan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan daging tanpa lemak dalam jumlah yang seimbang setiap hari, sambil membatasi asupan lemak, gula olahan, dan makanan dengan sedikit atau tanpa nilai gizi.