Apa itu Deteksi ELISA?

Enzym linked immunosorbent assay (ELISA) adalah tes yang dilakukan di laboratorium imunologi untuk menentukan kadar protein dalam sampel biologis. Deteksi ELISA mengacu pada langkah terakhir tes di mana larutan bening, atau substrat, ditambahkan ke pelat plastik yang mengandung antibodi berlabel enzim yang terikat. Enzim memotong substrat dan terjadi perubahan warna. Absorbansi cahaya dari larutan berwarna akhir kemudian diukur pada ELISA plate reader atau spektrofotometer.

Ada berbagai jenis tes ELISA, dengan dua yang paling umum adalah ELISA tidak langsung dan ELISA penangkapan, atau sandwich. ELISA tidak langsung digunakan untuk mendeteksi protein, yang dikenal sebagai antibodi, dalam serum pasien. Contoh tes ELISA tidak langsung adalah tes human immunodeficiency virus (HIV) yang digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap HIV. Tes sandwich ELISA mendeteksi protein, atau antigen, dengan menangkapnya di antara dua antibodi. Deteksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG), yang meningkat selama kehamilan, dilakukan dengan tes sandwich ELISA.

Kedua tes memiliki langkah deteksi ELISA di akhir pengujian. Langkah ini melibatkan penambahan antibodi yang memiliki molekul enzim yang melekat padanya. Setelah penambahan antibodi berlabel enzim, larutan tidak berwarna, yang mengandung molekul substrat khusus untuk enzim tersebut, ditambahkan. Enzim memotong molekul substrat dan larutan berubah warna tergantung pada kombinasi yang digunakan. Penentuan jumlah antibodi atau antigen pada sampel pasien dilakukan dengan mengukur intensitas perubahan warna.

Ada beberapa kombinasi substrat enzim yang tersedia untuk digunakan dalam langkah deteksi ELISA. Enzim yang paling umum adalah horseradish peroxidase (HRP), yang antara lain dapat memecah molekul substrat ortho-phenylenediamine dihydrochloride (OPD) dan tetramethylbenzidine (TMB). Pembelahan OPD dan TMB menghasilkan warna kuning, dan kerapatan optik atau absorbansi cahaya dari substrat ini diukur dengan pembaca pelat ELISA. Absorbansi cahaya OPD diukur pada panjang gelombang 490 nanometer (nm) sedangkan TMB diukur pada 450 nm.

Enzim lain yang umum digunakan dalam langkah deteksi ELISA adalah alkaline phosphatase. Enzim ini digunakan dengan substrat p-nitrofenil fosfat (PNPP), dan juga menghasilkan larutan kuning. PNPP menyerap cahaya pada panjang gelombang 405 nm.

Pemilihan kombinasi substrat enzim biasanya didasarkan pada antibodi berlabel enzim yang tersedia secara komersial, serta peralatan apa yang akan digunakan untuk mengukur absorbansi cahaya. Banyaknya kombinasi yang tersedia untuk deteksi ELISA membuat tes ELISA sangat serbaguna. Ini adalah alat penting dalam pengujian penyakit dan laboratorium penelitian.