Apa itu Descending Colon?

Kolon desendens adalah bagian dari usus besar. Usus besar meliputi apendiks vermiformis, sekum dan usus besar. Kolon desendens adalah bagian dari usus besar, yang terdiri dari beberapa bagian. Mereka termasuk kolon asendens, fleksura hepatik, kolon transversum, fleksura limpa, kolon desendens, dan kolon sigmoid. Bagian usus besar ini turun melalui bagian belakang atas perut dan di sepanjang sisi ginjal kiri.

Usus besar berfungsi sebagai penampung cairan yang diendapkan dari usus halus. Usus besar bertanggung jawab untuk penyerapan air dan zat lain, seperti garam. Ini juga menyimpan limbah sampai dapat dikeluarkan dari tubuh ketika seseorang buang air besar. Saat makanan bergerak melalui saluran usus, air diserap oleh usus besar. Hal ini menyebabkan limbah meninggalkan tubuh dalam bentuk padat.

Penting untuk menjaga kesehatan usus besar yang baik, karena ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan usus besar turun. Di antara yang paling umum adalah kolitis ulserativa, penyakit Crohn, dan kanker usus besar. Kolitis ulserativa dapat mempengaruhi bagian manapun dari usus besar, tetapi bila mempengaruhi usus besar turun, hal itu disebut kolitis sisi kiri. Peradangan dan bisul pada lapisan usus menandai kehadirannya. Gejala kolitis ulserativa termasuk diare, pendarahan, demam, sakit perut, terlalu banyak lendir dalam bahan tinja, dan nafsu makan dan penurunan berat badan. Metode pengobatan dapat sangat bervariasi, mulai dari perubahan pola makan hingga operasi korektif, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan kesehatan pasien secara keseluruhan.

Ketika seseorang menderita penyakit Crohn atau kolitis Crohn, ia memiliki luka pada jaringan usus, dan ini membuat usus sulit menyerap air dan garam. Gejala yang mungkin berkembang dari penyakit ini termasuk sakit perut, diare atau sembelit, mual dan muntah, demam, darah dalam tinja, penurunan berat badan, abses dan kelelahan. Tidak ada obat untuk penyakit Crohn. Hanya perubahan pola makan yang dapat membantu meringankan gejalanya.

Kanker bagian usus besar ini adalah penyakit yang paling serius. Seseorang dapat menderita kanker usus besar namun tidak memiliki gejala pada tahap awal. Oleh karena itu, pemeriksaan kolorektal secara teratur diperlukan untuk mendeteksi penyakit pada tahap awal. Namun, ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan kanker usus besar. Gejala-gejala ini termasuk perubahan mendadak dalam kebiasaan buang air besar, pendarahan dari rektum, tinja berwarna hitam, sering sembelit, dan lendir dalam tinja. Pilihan pengobatan tergantung pada stadium kanker dan kesehatan pasien secara keseluruhan.