Depresi psikotik mengacu pada suatu kondisi yang ditandai dengan gejala depresi klinis yang dikombinasikan dengan halusinasi atau delusi yang bertentangan dengan kenyataan. Seseorang yang menderita depresi psikotik mungkin melihat dan mendengar hal-hal yang tidak ada dan menderita ketakutan dan kecurigaan yang tidak rasional. Dalam kasus yang parah, orang dengan gangguan ini mungkin tidak dapat memberikan perawatan mereka sendiri dan dianggap berbahaya.
Tanda-tanda depresi psikotik mungkin termasuk mengabaikan kebersihan pribadi, seperti mengenakan pakaian yang sama selama berhari-hari dan tidak mandi. Pasien mungkin menghindari orang lain ketika kecurigaan menguasai pikirannya. Kemarahan atau agitasi yang meledak-ledak adalah tanda umum penyakit lainnya, bersama dengan percakapan yang tidak masuk akal bagi orang lain.
Pasien biasanya menunjukkan tanda-tanda depresi berat. Mereka yang menderita depresi kronis mungkin merasa sedih untuk waktu yang lama dan merasa tidak berdaya atau putus asa. Mereka umumnya tidak menerima kesenangan dari hidup dan percaya tidak ada solusi untuk masalah mereka. Gejala depresi berat juga termasuk perubahan nafsu makan dan pola tidur. Orang yang menderita depresi berat sering beralih ke alkohol atau obat-obatan dalam upaya untuk mengobati diri sendiri.
Tidak ada penyebab pasti untuk depresi berat yang mengarah pada depresi psikotik di luar kondisi medis yang terkait dengan penyakit tersebut. Beberapa ahli percaya ketidakseimbangan kimia di otak berkontribusi terhadap penyakit ini. Yang lain menunjuk pada faktor keturunan sebagai faktor, dan beberapa psikolog percaya ketidakmampuan untuk mengatasi peristiwa kehidupan yang menyakitkan memicu gangguan tersebut. Beberapa profesional kesehatan mempertimbangkan ketiga kemungkinan, atau kombinasi dari ketiganya, ketika membuat diagnosis.
Psikosis dapat berkembang dari penyakit seperti Alzheimer yang menyebabkan kebingungan pada pasien. Tumor otak atau penyakit otak juga dapat menyebabkan gejala yang menyerupai depresi psikotik, serta beberapa obat resep. Dokter mungkin juga melihat tanda-tanda perilaku psikotik ketika seorang pecandu menarik diri dari obat-obatan atau alkohol.
Perawatan untuk gangguan ini umumnya melibatkan obat antidepresan dan antipsikotik dalam jangka panjang. Jika tumor otak menyebabkan kondisi tersebut, terkadang dapat diobati dengan pembedahan. Ketika pengobatan saja tidak berhasil, terapi kejang listrik dapat menjadi pilihan. Perawatan biasanya dianggap penting karena mereka yang menderita depresi psikotik memiliki risiko tinggi untuk bunuh diri.
Depresi psikotik dapat mempengaruhi orang dengan gangguan mental lainnya, seperti skizofrenia dan penyakit bipolar. Hal ini juga terlihat pada pasien dengan gangguan kepribadian tertentu. Diagnosis biasanya dilakukan melalui tes darah yang mengungkapkan kadar hormon atau elektrolit abnormal dan pemindaian otak.