Myelin adalah bahan lunak, putih, berlemak yang melindungi membran sel. Demielinasi akut adalah pengupasan cepat selubung mielin pelindung yang menutupi saraf. Ini berbeda dengan penyakit kronis yang perlahan mengikis myelin dari waktu ke waktu, menyebabkan gejala progresif. Multiple sclerosis (MS) adalah contoh penyakit demielinasi kronis, sedangkan Guillain-Barré adalah kondisi akut. Penyakit seperti itu bisa sulit untuk diobati, tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dan pasien mungkin memerlukan terapi fisik dan intervensi lain untuk mempertahankan fungsi setelah cedera mielin.
Pasien dapat mengalami demielinasi akut karena sejumlah alasan. Salah satu penyebab potensial adalah reaksi kekebalan yang akut dan cepat, di mana tubuh secara keliru mengidentifikasi protein yang ditemukan di mielin sebagai penyerbu dan mulai menyerang mereka. Ini dapat dilihat dengan Guillain-Barré, juga dikenal sebagai poliradiculppathy demielinasi inflamasi akut (AIDP). Masalah lain adalah paparan racun seperti organofosfat, yang dengan cepat menghancurkan mielin dalam tubuh.
Saat mielin terkikis, saraf tidak dapat menghantarkan sinyal secara efisien dan akurat. Pasien mungkin mulai mengalami tremor, kehilangan kontrol otot, dan kekakuan. Nyeri dapat terjadi di sepanjang saraf yang terkena, bersama dengan kelemahan. Jika kondisi ini menyebar, dapat menyebabkan gejala yang semakin serius, yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan pernapasan ketika saraf yang mengontrol pernapasan tidak dapat berfungsi lagi.
Hal ini membuat tidak mungkin untuk bernapas secara mandiri, yang berarti mereka mungkin memerlukan ventilasi mekanis untuk hidup. Ini juga dapat membuat pasien terkena risiko seperti pneumonia dari aspirasi makanan, karena mereka sering kehilangan kendali atas mengunyah dan menelan juga. Pasien demielinasi akut mungkin memerlukan perawatan yang dikelola dengan hati-hati untuk mendapatkan nutrisi dan dukungan pernapasan yang memadai.
Jika dokter mencurigai demielinasi akut berdasarkan gejala, pencitraan medis dapat memberikan informasi. Mungkin juga perlu untuk mengambil spesimen biopsi dan sampel darah untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses di dalam tubuh pasien. Memahami kasus ini dapat membantu dokter meresepkan pengobatan. Obat anti-inflamasi, misalnya, dapat menekan reaksi kekebalan untuk menghentikan tubuh sebelum memakan mielinnya sendiri, sementara perawatan suportif dapat membantu orang pulih dari paparan organofosfat.
Menstabilkan pasien dengan demielinasi akut adalah penting, seperti mencoba untuk menahan kerusakan untuk mencegah cedera lebih lanjut. Setelah kondisi pasien tampak stabil, dokter dapat mendiskusikan pilihan seperti terapi untuk meningkatkan kekuatan otot dan koordinasi. Ini dapat membantu pasien mempertahankan kemandirian dan memungkinkan orang untuk kembali ke aktivitas sebelumnya, tergantung pada lokasi dan tingkat kerusakan. Rekomendasi untuk mencegah terulangnya cedera juga dapat diberikan, seperti mengendalikan pestisida lebih baik untuk membatasi paparan organofosfat.