Apa itu Demam Nifas?

Juga dikenal sebagai demam nifas, demam nifas adalah suatu kondisi yang dapat berkembang menjadi sepsis nifas. Ini adalah bentuk septikemia serius yang paling sering terjadi setelah aborsi, keguguran, atau persalinan. Namun, wanita yang melahirkan secara caesar memiliki risiko lebih tinggi terkena sepsis puerperalis atau demam dibandingkan mereka yang melahirkan secara normal.

Demam nifas didiagnosis ketika seorang wanita menunjukkan suhu di atas 100.4 ° (38 ° C) selama 24 jam atau berulang dari akhir hari pertama hingga akhir hari kesepuluh postpartum. Suhu oral 100.4 ° F (38 ° C) atau lebih pada dua dari sepuluh hari pertama pascapersalinan juga merupakan tanda peringatan. Beberapa pasien mungkin melaporkan sakit kepala, muntah, kesulitan bernapas, diare, sakit tenggorokan, atau keputihan yang tidak biasa juga. Jika ketahuan lebih awal, kondisi ini bisa diobati dengan antibiotik. Namun, ketika berkembang menjadi sepsis puerperalis, kondisi ini dapat menyebabkan sindrom syok toksik, kegagalan multi-organ, dan kematian.

Umumnya, sepsis saluran genital adalah infeksi yang bertanggung jawab untuk demam nifas. Lingkungan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyebaran kondisi tersebut, meskipun beberapa kasus secara alami disebabkan oleh bakteri Streptococcus Grup A dan Grup B.

Secara historis, demam nifas merupakan bahaya yang parah bagi ibu hamil. Pada abad ke-18 dan ke-19, tuberkulosis menempati urutan kedua setelah tuberkulosis sebagai penyebab utama kematian semua wanita usia subur. Kondisi tersebut juga tercatat sebagai penyebab kematian ibu yang paling umum. Penyebaran kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pentingnya lingkungan rumah sakit yang steril. Faktanya, dokter sering melahirkan banyak bayi pada hari yang sama tanpa mencuci tangan atau mengganti pakaian mereka di antara janji.

Setelah pentingnya teknik antiseptik dipahami secara luas pada abad ke-20, kematian ibu akibat demam nifas menurun drastis. Di Amerika Serikat saat ini, kondisi ini relatif jarang terjadi. Namun, sekitar 3 dari 100,000 wanita masih meninggal akibat sepsis nifas setiap tahun. Korban datang dari berbagai latar belakang, sehingga bahkan ibu muda dan bugar dengan sistem kekebalan yang kuat pun berisiko. Memahami bagaimana mengenali tanda-tanda peringatan demam nifas dan kapan harus mencari pertolongan medis sangat penting.