Apa Itu Delusi Seksual?

Delusi seksual hanyalah delusi dengan hubungan yang kuat dengan perasaan dan aktivitas erotis. Dalam beberapa kasus, delusi ini dapat mengubah persepsi individu tentang identitas seksualnya sendiri. Jenis delusi seksual lainnya melibatkan kepercayaan pada hubungan erotis di mana tidak ada yang hadir atau bahkan mungkin. Bahasa sehari-hari, orang mungkin menganggap keyakinan yang tidak akurat tentang aktivitas erotis sebagai delusi seksual juga.

Secara klinis, delusi adalah keyakinan yang terbukti salah yang dipegang dengan hasrat dan keyakinan mutlak. Delusi mungkin sama sekali tidak mungkin, sangat tidak mungkin, atau mungkin tetapi salah. Sebagai aturan umum, agar suatu keyakinan memenuhi syarat sebagai delusi sejati, itu harus disebabkan oleh kondisi medis yang diakui, bukan sekadar alasan yang buruk atau kurangnya informasi. Penyebab delusi seksual sangat bervariasi dan termasuk masalah memori, skizofrenia, dan struktur otak yang tidak biasa.

Satu area di mana delusi seksual secara khusus cenderung bermanifestasi adalah dalam lingkup persepsi diri seksual. Pasien dengan kondisi seperti skizofrenia sering menderita delusi tentang identitas seksual mereka yang disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya. Pasien tersebut mungkin percaya diri mereka sebagai lawan jenis biologis, atau mungkin membayangkan kembali preferensi seksual dan sejarah mereka.

Delusi ini juga dapat mengubah pemahaman seseorang tentang hubungan seksualnya dengan orang lain. Salah satu bentuk umum dari kondisi ini disebut sebagai erotomania. Kondisi ini biasanya melibatkan keyakinan delusi bahwa seseorang, seringkali orang terkenal atau berkuasa, sangat mencintai korban delusi. Keyakinan seperti itu biasanya, seperti keyakinan delusi lainnya, sangat resisten terhadap argumen rasional, dan individu yang menderita kondisi ini cenderung menciptakan penjelasan untuk menjelaskan kurangnya minat yang ditunjukkan oleh target delusi mereka.

Dalam kasus lain, delusi seksual dapat bermanifestasi dalam bentuk kecemburuan yang intens dan tidak berdasar dalam hubungan pribadi. Seseorang yang menderita delusi semacam ini mungkin percaya bahwa pasangannya tidak setia setiap kali pasangan itu tidak berada di bawah pengawasan atau pengawasan langsung. Perasaan ini biasanya tidak memiliki dasar dalam fakta sebenarnya tetapi berasal dari masalah mental yang mendasari individu delusi.

Ketika digunakan dalam bahasa sehari-hari, istilah “delusi seksual” tidak memiliki arti tunggal yang tepat. Frasa ini dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang memiliki perasaan yang meningkat tentang kecakapan atau keinginannya. Demikian pula, frasa ini juga dapat digunakan untuk merujuk pada keyakinan tentang seks dan seksualitas yang dipegang secara luas atau mendalam tetapi tidak benar. Keyakinan ini mungkin termasuk informasi palsu tentang penyebaran penyakit atau informasi yang salah tentang fungsi anatomi seksual.