Deklarasi kepercayaan, juga disebut sebagai akta atau perjanjian perwalian, adalah dokumen yang digunakan untuk mencantumkan persyaratan perwalian. Misalnya, perjanjian perwalian mencantumkan hal-hal seperti tujuan perwalian, nama pembuat perwalian, dan nama perwalian. Ini juga mencakup perincian seperti bagaimana manfaat perwalian harus didistribusikan dan siapa penerima manfaat. Akta perwalian juga mencantumkan orang yang akan menjabat sebagai wali pengganti, jika diperlukan, serta tingkat wewenang apa yang akan dimiliki wali amanat.
Ketika seseorang atau sekelompok orang menciptakan kepercayaan, deklarasi kepercayaan dijalankan dan ditandatangani. Seseorang yang membuat perwalian mencantumkan nama, alamat, dan tanggal pelaksanaan perwalian dalam dokumen ini. Ia juga mencantumkan nama dan alamat wali amanat. Seringkali, dokumen ini juga mencakup ketentuan untuk menugaskan wali baru jika wali amanat awal tidak dapat menjabat. Misalnya, wali pengganti dapat mengambil alih jika wali asli meninggal, menjadi tidak mampu, atau hanya tidak mau melayani.
Sejauh menyangkut wali amanat, akta perwalian biasanya mencantumkan tugas yang dimiliki wali amanat dan bagaimana dia mengelola perwalian. Misalnya, jika dia akan memiliki wewenang untuk membuat keputusan investasi untuk kepercayaan, itu akan dinyatakan dalam dokumen ini. Demikian juga, dokumen ini biasanya menetapkan kebijaksanaan apa pun yang dimiliki wali amanat dalam memberikan uang kepada penerima manfaat perwalian. Dalam beberapa perwalian, misalnya, wali amanat mungkin memiliki hak untuk memutuskan kapan dan bagaimana melepaskan uang kepada penerima manfaat.
Deklarasi kepercayaan juga dapat mencakup nama-nama anggota keluarga dekat pemberi hibah. Misalnya, jika ia memiliki istri dan anak, biasanya akan dicantumkan nama mereka. Dokumen ini juga dapat mencakup rincian tentang penerima manfaat, seperti siapa mereka dan bagaimana manfaat akan ditentukan. Dalam perwalian yang hidup, pasangan yang sudah menikah biasanya menjadi penerima manfaat meskipun salah satu atau kedua pasangan menciptakan perwalian tersebut. Dalam jenis perwalian lain, keturunan seseorang, pasangan, atau orang yang dicintai lainnya sering disebut sebagai penerima manfaat. Akta perwalian biasanya mencakup kapan dan bagaimana penerima manfaat mendapat manfaat dari perwalian baik sebelum dan setelah pemberi meninggal.
Beberapa perwalian dapat dibatalkan, artinya pemberi dapat berubah pikiran tentang ketentuan di dalamnya. Lainnya tidak dapat dibatalkan, artinya pengaturan perwalian ditetapkan di atas batu setelah ditandatangani dan dilaksanakan. Informasi tentang apakah kepercayaan dapat diubah atau dicabut biasanya disertakan dalam pernyataan kepercayaan juga.