Licorice, atau Glycyrrhiza glabra, telah digunakan secara medis selama berabad-abad serta digunakan untuk rasa dan manis tanaman. Selain menjadi nama generik untuk licorice, glycyrrhiza, yang berasal dari kata Yunani untuk “akar manis,” adalah komponen licorice yang membuat rasa tanaman begitu manis – 50 kali lebih banyak dari gula meja biasa. Glycyrrhiza mungkin bertanggung jawab atas beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh konsumsi licorice pada manusia. Orang yang menggunakan deglycyrrhizinated licorice (DGL) tampaknya tidak mengalami efek samping yang sama.
Glycyrrhiza glabra, asli Cina dan daerah Mediterania, memiliki sejarah panjang. Pengguna licorice termasuk Raja Firaun Mesir Tutankhamen (1341 SM hingga 1323 SM), yang menyimpan licorice di makamnya untuk digunakan di akhirat. Pendukung licorice historis lainnya adalah Alexander Agung (356 hingga 323 SM), Julius Caesar (100 SM hingga 44 SM) dan Napoleon Bonaparte (1769 hingga 1821). Penggunaan tradisional licorice termasuk mengobati masalah pencernaan, batuk, masalah saluran kemih, dan sakit tenggorokan. Selain itu, licorice digunakan untuk memperpanjang hidup, untuk mengobati batuk dan untuk mengobati diabetes.
Licorice mengandung beberapa bahan yang menyehatkan, seperti vitamin B kompleks, vitamin E dan lesitin. Selain itu, licorice mungkin memiliki karakteristik antivirus dan anti-bakteri. Glycyrrhizin sendiri mungkin bisa mengurangi peradangan.
Ilmu pengetahuan tidak sepenuhnya mendukung klaim kesehatan licorice, meskipun ada bukti yang relatif baik bahwa licorice dapat mengobati infeksi. Bukti bahwa licorice dapat mengobati infeksi virus, penyakit Addison, dan HIV dan bahwa licorice deglycyrrhizinated dapat mengobati sariawan, perdarahan gastrointestinal, atau penyakit refluks gastroesofageal adalah kontradiktif atau tidak cukup. Licorice deglycyrrhizinated mungkin tidak memiliki efek nyata pada gangguan pencernaan atau mulas. Selain itu, licorice mungkin tidak berdampak pada asma, herpes zoster, atau menopause.
Efek samping licorice dapat mencakup peningkatan tekanan darah dan retensi air dan licorice mungkin memiliki efek pada kadar testosteron serum. Efek samping lain dapat mencakup ketidakseimbangan elektrolit dan kehilangan penglihatan sementara. Licorice deglycyrrhizinated tidak menyebabkan banyak efek samping yang dimiliki licorice “biasa”. Orang yang tertarik untuk mengonsumsi licorice atau licorice deglycyrrhizinated harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mencoba zat ini. Selain kemungkinan efek samping, licorice dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan obat-obatan herbal atau alami lainnya.
Selain berkonsultasi dengan dokter mereka, orang harus membaca label kemasan dengan cermat sebelum melakukan pembelian. Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) tidak mengatur obat licorice. Tidak ada standar industri untuk kualitas dan kekuatan produk ini.