Apa Itu Defisiensi Asetilkolin?

Defisiensi asetilkolin adalah kadar asetilkolin yang sangat rendah, neurotransmitter penting yang berperan baik dalam sistem saraf pusat maupun perifer. Pasien dapat mengalami defisiensi karena sejumlah alasan, dan dokter perlu melakukan beberapa pengujian untuk mengetahui lebih lanjut tentang kasus spesifik pasien. Perawatan dapat bervariasi, tergantung pada mengapa pasien memiliki kadar rendah, seberapa rendah, dan berapa lama pasien mengalami masalah.

Tubuh menyerap asetilkolin melalui sumber makanan. Orang menelan prekursor asetilkolin dalam makanan seperti kuning telur, dan tubuh mengubahnya menjadi bentuk neurotransmitter yang dapat digunakan. Banyak sel memiliki reseptor untuk asetilkolin, dan tubuh memiliki permintaan tetap untuk itu. Dua fungsi umum yang melibatkan molekul ini adalah kontrol gerakan otot dan pembentukan memori, yang menggambarkan ruang lingkup tindakannya yang luas dalam hal bagaimana dan di mana ia bertindak dalam tubuh.

Pasien dengan defisiensi ini dapat mengalami masalah seperti kesulitan membentuk dan mengambil ingatan serta gerakan otot dan tremor yang tidak terkontrol. Seiring bertambahnya usia, mereka cenderung menghasilkan lebih sedikit asetilkolin, dan ini menyebabkan masalah seperti kehilangan memori terkait usia. Ketika kadarnya turun lebih rendah dari normal untuk usia pasien, ia mengalami defisiensi asetilkolin dan dapat berisiko mengalami komplikasi, terutama jika menjadi kronis dan otot-otot pasien mulai mengalami atrofi akibat tidak cukup digunakan. Komplikasi demensia juga bisa menjadi permanen, karena otak pasien akan kehilangan fungsinya bahkan jika kadar asetilkolin kembali normal.

Salah satu penyebab potensial adalah diet. Pasien yang tidak makan diet seimbang dapat mengalami kekurangan sejumlah nutrisi yang diperlukan, termasuk yang dibutuhkan untuk membangun asetilkolin. Hal ini dapat menjadi perhatian khusus pada pasien yang bergantung pada pengasuh untuk nutrisi, karena mereka tidak dapat mencari sumber nutrisi alternatif jika mereka merasa tidak cukup makan makanan yang tepat. Pasien yang mengandalkan nutrisi intravena atau parenteral memerlukan pemantauan khusus untuk memeriksa tanda-tanda defisiensi asetilkolin dan masalah lainnya.

Beberapa penyakit juga dapat menyebabkan defisiensi asetilkolin, termasuk penyakit Alzheimer dan miastenia gravis. Gejala kondisi ini mencerminkan apa yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup neurotransmiter ini untuk berfungsi secara normal; pasien mengalami kelemahan otot, demensia, dan pemikiran yang tidak teratur. Obat-obatan tertentu juga dapat berinteraksi dengan tingkat neurotransmitter, yang menyebabkan defisiensi asetilkolin sementara sampai dokter mengubah obat atau menyesuaikan dosis untuk mengatasi masalah tersebut.