Dana Obligasi Asia adalah dana yang terdiri dari obligasi yang diterbitkan oleh entitas Asia yang berdaulat. Itu dibuat oleh Pertemuan Eksekutif Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik (EMEAP) untuk meningkatkan pasar obligasi Asia. Inisiatif pertama Asian Bond Fund (ABF1) untuk menerbitkan obligasi tersebut terjadi pada tahun 2003, diikuti oleh inisiatif kedua (ABF2) pada tahun 2005. Dana tersebut dikelola oleh Bank for International Settlements.
Jenis dana obligasi ini memberikan kesempatan kepada investor Asia untuk berinvestasi dalam aset keuangan yang memberikan keuntungan bagi kawasan. Beberapa dari manfaat ini termasuk peningkatan stabilitas keuangan bagi anggota EMEAP dan intermediasi keuangan yang lebih efisien, di mana kebutuhan pemberi pinjaman dan peminjam direkonsiliasi. Obligasi dapat dibeli langsung oleh investor besar, atau dapat dibeli oleh individu melalui reksa dana.
Pasar obligasi Asia membantu membiayai pembangunan infrastruktur di kawasan. Ekspansi pasar obligasi Asia mengurangi ketergantungan pada pinjaman bank jangka pendek, yang secara historis menyebabkan kegagalan ekonomi di beberapa negara Asia. Namun, belakangan ini, penerbit obligasi negara Asia umumnya memiliki peringkat kredit yang lebih tinggi daripada kawasan lain karena risiko politik yang rendah dan dukungan ekonomi yang kuat. Akibatnya, sebagian besar obligasi Asia memiliki peringkat layak investasi.
ABF1 diluncurkan pada Juni 2003 menggunakan uang awal sebesar $1 miliar Dolar AS (USD) dari cadangan gabungan 11 bank sentral yang membentuk EMEAP. Uang awal diinvestasikan dalam obligasi yang diterbitkan oleh delapan anggota EMEAP, dan obligasi tersebut diterbitkan dalam dolar AS. Inisiatif Dana Obligasi Asia pertama memungkinkan anggota EMEAP untuk bekerja sama membangun kepercayaan dan keyakinan konsumen dalam organisasi.
ABF2 terjadi pada musim semi 2005. Untuk inisiatif kedua, $2 miliar USD diinvestasikan dalam obligasi delapan anggota EMEAP, tetapi obligasi diterbitkan dalam denominasi mata uang lokal, bukan dalam dolar AS seperti dalam ABF1. Investasi yang merupakan bagian dari inisiatif kedua termasuk sembilan Dana Obligasi Asia. Seluruh dana tersebut merupakan dana indeks yang dikelola secara pasif yang menggunakan International Index Company sebagai penyedia indeks. ABF2 dianggap perlu karena pasar obligasi Asia saat itu masih belum berkembang.
Dana Obligasi Asia dibuat oleh 11 bank sentral dan otoritas moneter di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang membentuk grup EMEAP. Negara-negara yang memiliki bank yang tergabung dalam EMEAP adalah Australia, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi regional mengizinkan bank untuk bekerja sama menyediakan sumber daya moneter untuk membiayai inisiatif Dana Obligasi Asia.