Apa itu Cytomel®?

Cytomel®, juga dikenal sebagai liothyronine sodium, adalah obat sintetis yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid yang bertanggung jawab untuk mengatur proses metabolisme dalam tubuh manusia menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah rendah. Obat ini juga digunakan dalam tes diagnostik tiroid dan untuk mengobati kelenjar tiroid yang membesar yang menyebabkan gondok. Meski terikat dengan metabolisme dalam tubuh, obat ini tidak dianjurkan untuk mengobati obesitas pada pasien.

Dua hormon diproduksi oleh kelenjar tiroid. Salah satunya adalah levothyroxine yang dikenal sebagai T4 dan yang lainnya adalah triiodothyronine yang dikenal sebagai T3. T4 biasanya diproduksi dalam jumlah yang lebih besar dan tubuh dapat mengubahnya menjadi T3 dengan mudah. Cytomel® adalah obat resep buatan manusia yang identik dengan hormon T3 yang terjadi secara alami dalam tubuh manusia. Ini diambil sebagai tablet setiap hari. Dokter dapat memantau darah pasien secara teratur untuk memastikan dia menerima dosis yang tepat.

Untuk mengobati gangguan tiroid, sebagian besar terapi penggantian akan menggabungkan hormon T3 dan T4. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan hormon yang terbuat dari tiroid hewan. Beberapa dokter lebih suka menggunakan hormon yang diproduksi seperti Cytomel® karena lebih kecil kemungkinannya menyebabkan reaksi alergi karena tidak berasal dari hewan.

Manfaat lain dari versi sintetis adalah kadar tiroid dapat dikontrol dengan lebih tepat. Cytomel® dapat dikombinasikan dengan obat T4 seperti Synthroid® untuk mendapatkan persentase yang tepat dari kedua hormon. Ketika T4 tidak diubah menjadi T3 dengan benar di dalam tubuh, Cytomel® mungkin satu-satunya solusi yang diperlukan untuk mencapai jumlah T3 yang tepat.

Sebagian besar efek samping yang terkait dengan obat terjadi ketika dosis yang ditentukan terlalu tinggi, menciptakan tiroid yang terlalu aktif. Kondisi ini dikenal sebagai hipertiroidisme. Gejala termasuk sakit kepala, keringat tak terkendali, perubahan suasana hati dan perilaku gugup.
Cytomel® dapat menyebabkan toksisitas tiroid, suatu kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dada, detak jantung cepat, hot flashes, kecemasan dan berkeringat. Pasien yang mengalami reaksi alergi berupa gatal-gatal, bengkak atau kesulitan bernapas harus berhenti menggunakan obat dan segera mencari pertolongan medis. Kerontokan rambut sementara adalah efek samping yang kurang serius dari penggunaan obat.

Wanita yang menggunakan pil KB atau terapi penggantian hormon harus memberi tahu dokter mereka karena obat ini dapat berinteraksi dengan Cytomel®. Pengencer darah, insulin dan antidepresan juga dapat berinteraksi dengan obat. Cytomel® dapat melewati ASI, jadi wanita yang sedang menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat.