Apa itu Cyanocobalamin?

Cyanocobalamin adalah anggota keluarga vitamin B yang larut dalam air yang lebih sering disebut sebagai vitamin B12. Vitamin ini tidak terjadi secara alami. Sebaliknya, itu disintesis oleh konversi hydroxocobalamin, yang dihasilkan dari berbagai strain bakteri melalui pertukaran molekul sianida dan kemudian dimurnikan dengan paparan arang aktif. Karena nutrisi ini dianggap sebagai anggota keluarga vitamin B yang paling stabil di udara, ini juga merupakan bentuk vitamin B12 yang paling umum digunakan dalam industri makanan dan suplemen makanan.

Perlu dicatat bahwa sementara cyanocobalamin diakui sebagai bentuk vitamin B12, itu bukan satu-satunya. Padahal, kedua istilah tersebut tidak serta merta dapat dipertukarkan. Vitamin B12 sebenarnya mewakili kelas vitamin yang terkait secara kimia yang menunjukkan karakteristik farmakologis yang serupa. Namun, karena cyanocobalamin adalah bentuk yang paling stabil dan mudah diserap, kemungkinan besar akan dimasukkan dalam daftar bahan pada botol multivitamin di mana kandungan vitamin B12 diberikan.

Zat ini terkadang diresepkan untuk mengobati kekurangan vitamin B12 yang disebabkan oleh berbagai kondisi. Misalnya, malnutrisi, anemia, gangguan hati dan ginjal, dan operasi pengangkatan sebagian usus atau lambung, semuanya berkontribusi pada gangguan penyerapan nutrisi ini. Selain itu, karena satu-satunya sumber makanan vitamin ini berasal dari produk hewani, orang yang mengonsumsi makanan vegetarian atau vegan secara ketat berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin B12. Vitamin ini diperlukan untuk metabolisme lemak dan karbohidrat, produksi sel darah, dan fungsi neurologis yang normal. Bukti defisiensi dapat muncul sebagai gangguan kinerja kognitif dan bahkan dengan perkembangan lesi pada sumsum tulang belakang hanya dalam waktu beberapa bulan.

Bagi kebanyakan orang, pemberian sianokobalamin secara oral cukup untuk mengatasi defisiensi. Dalam kasus di mana penyerapan yang buruk merupakan faktor, injeksi intravena dapat dipertimbangkan. Sayangnya, ada masalah yang melekat dengan metode ini. Meskipun vitamin dengan cepat diambil dari tempat penyuntikan, vitamin ini cenderung menumpang ke hati pada protein tertentu dengan kecepatan yang sama. Faktanya, kadar serum mencapai puncaknya dalam waktu satu jam setelah injeksi dan antara 50 hingga 98 persen vitamin diekskresikan dalam urin dalam 48 jam berikutnya.

Ada sejumlah efek samping yang terkait dengan suplementasi tambahan dengan sianokobalamin juga. Orang yang sensitif terhadap kobalt kemungkinan akan mengalami reaksi alergi dengan bentuk vitamin B12 ini dan mengalami gejala mulai dari gatal-gatal hingga pembengkakan lidah. Penggunaan obat senyawa ini juga dikontraindikasikan bila ada riwayat penyakit ginjal, penyakit Leber, atau anemia megaloblastik.