Cush drive adalah bagian dari drive train dari banyak kendaraan roda dua bertenaga, seperti sepeda motor atau skuter. Singkatan dari Cushion Drive, Cush Drive menggunakan pegas, karet gigi gigi atau kombinasi keduanya untuk meredam goncangan atau sentakan yang terjadi saat mengganti gigi atau berakselerasi secara tiba-tiba. Ketika salah satu dari kondisi ini terjadi, bagian fleksibel dari drive menyerap sebagian kejutan, meredam benturan di antara gigi-gigi roda gigi di drive train dan memungkinkan akselerasi yang lebih mulus.
Cush drive biasanya terletak di antara drive train, yang menghasilkan dan menerapkan tenaga mekanik, dan roda penggerak, yang menerapkan tenaga ke jalan, menggerakkan kendaraan. Desain standar cush drive mencakup rakitan dua sproket yang serasi dengan pegas, bantalan karet, atau keduanya di antaranya. Ketika perubahan kecepatan terjadi pada sproket pertama, pegas atau bantalan karet bertemu dengan gigi sproket pertama dan menyerap sebagian gaya sebelum memindahkannya ke sproket kedua, sehingga meredam pukulan yang seharusnya terjadi.
Desain lain dari cush drive menggunakan dua pelat logam yang terletak satu di atas yang lain yang dihubungkan bersama oleh serangkaian pegas. Ketika drive train dipercepat, salah satu pelat tiba-tiba berputar lebih cepat. Kejutan awal diserap oleh pegas dan kemudian ditransfer ke pelat kedua, yang mentransfer daya tambahan ke roda penggerak. Saat kedua pelat mencapai kecepatan yang sama, gaya berkurang dan pegas mengembang lagi siap bereaksi terhadap perpindahan gigi lain atau akselerasi mendadak.
Tindakan dari cush drive lebih dari sekadar membuat perjalanan lebih tenang. Mereka mengurangi kekuatan benturan antara roda gigi atau drive train, mengurangi keausan. Mereka juga memberikan bantalan di antara bagian-bagian drive train yang, dalam kondisi parah, benar-benar dapat mematahkan gigi persneling atau melempar poros penggerak atau rantai, yang tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan mekanis, tetapi juga dapat melukai pengendara.
Cush drive sendiri tentu terbuat dari komponen yang fleksibel, seperti blok karet dan pegas, yang cenderung lebih cepat aus dibandingkan komponen drive train lainnya. Dalam kasus blok karet, mereka akan mengeras seiring waktu kehilangan kemampuan untuk menyerap kejutan. Pegas akan kehilangan kelenturan dan kemudian patah, memberikan tekanan tambahan pada pegas lain dan menyebabkan pegas tersebut patah sampai tidak ada yang tersisa. Akibatnya, drive dorong adalah bagian dari drive train yang paling sering aus dan memerlukan perbaikan; kehidupan tambahan yang mereka berikan pada kendaraan secara umum, serta keamanan tambahan, membuat mereka sepadan dengan masalahnya.