Apa itu Curvularia?

Curvularia adalah genus jamur terutama asli daerah tropis dan subtropis, meskipun beberapa spesies hidup di zona beriklim sedang. Jamur ini terutama menarik dalam perannya sebagai patogen tanaman, karena mereka dapat menyebabkan kerusakan parah pada berbagai tanaman. Dalam beberapa kasus, Curvularia juga dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau hewan.
Jamur ini sangat menyukai selulosa sebagai substrat, dan mereka dapat ditemukan tumbuh di kayu, bahan tanaman yang membusuk, dan tanaman hidup. Beberapa menjajah rumput dan biji-bijian sereal, dan yang lain dapat hidup di tanah. Ketika koloni Curvularia berkembang, jamur berkumpul bersama untuk membuat tikar dengan tekstur yang sedikit berbulu. Jamur ini berwarna abu-abu hingga hitam, biasanya semakin gelap seiring bertambahnya usia, dan bagian bawah koloni akan berwarna putih pucat hingga abu-abu.

Di daerah tropis dan subtropis, Curvularia endemik pada tanah dan tanaman, dan sulit untuk diberantas. Beberapa aplikasi antijamur tampaknya efektif, tetapi karena jamur dapat tertidur di dalam tanah, ia dapat muncul kembali di masa depan. Di daerah beriklim sedang, jamur sering ditemukan di dalam ruangan, di mana mereka suka tumbuh di dinding kayu, dan di dekat sumber air panas, di mana mereka menikmati suhu hangat. Bahkan, dalam beberapa kasus Curvularia dapat membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman, memungkinkan tanaman tumbuh lebih dekat ke sumber air panas daripada yang dapat mereka lakukan sendiri.

Pada seseorang dengan sistem kekebalan yang terganggu, Curvularia dapat menyebabkan mikosis, atau dikenal sebagai infeksi jamur. Infeksi mungkin hanya terletak di bawah kulit, atau bisa mencapai organ seperti jantung atau mata. Infeksi mata sangat umum, biasanya disebabkan oleh C. lunata. Jamur ini juga diketahui menginfeksi luka secara oportunistik. Infeksi menyebabkan lesi dan perubahan warna yang khas saat jamur berwarna gelap tumbuh.

Mungkin sulit untuk mengobati infeksi dengan Curvularia. Obat antijamur terkadang berhasil, tetapi tidak selalu, dan obat tersebut mungkin tidak dapat memeriksa penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya. Pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, infeksi dapat mematikan, karena tubuh mungkin tidak dapat melawan jamur dan mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh infeksi. Debridement agresif pada area yang terinfeksi dapat membantu, dan dalam beberapa kasus pasien mungkin menjadi kandidat untuk transplantasi organ jika terjadi infeksi parah.