Jalan masuk rumah biasanya terbuat dari kerikil, beton, atau aspal. Saat membuat jalan masuk, penting untuk menyertakan trotoar jalan masuk. Kerb ini adalah bagian yang ditinggikan dari jalan masuk yang membedakan jalan masuk dari permukaan jalan utama. Kerb ini harus dibangun dengan desain ramp agar mobil dapat dengan mudah berpindah dari area jalan ke jalan masuk utama.
Sebagian besar lingkungan pinggiran kota mencakup trotoar beton dengan trotoar yang ditinggikan. Ini menyediakan area untuk berjalan dan mengurangi limpasan air selama hujan badai. Jalan masuk trotoar adalah area potongan khusus trotoar yang memungkinkan kendaraan untuk mengakses jalan masuk ke rumah dari permukaan jalan utama.
Jalan masuk yang khas akan membutuhkan perawatan berkala. Hal ini disebabkan oleh kerusakan yang disebabkan oleh cuaca di beberapa iklim dan keausan yang disebabkan oleh penggunaan jalan masuk secara umum. Sebagian besar jalan masuk berkerikil akan membutuhkan kerikil baru setiap beberapa tahun. Jalan beton dan aspal membutuhkan penambalan berkala dan penghilangan retakan. Kerb jalan masuk juga harus dipertahankan dengan luas jalan umum.
Gorong-gorong jalan masuk adalah perangkat silinder khusus di bawah trotoar jalan masuk. Ini dirancang untuk mengelola aliran air di bawah jalan masuk. Gorong-gorong membantu mencegah erosi bawah tanah dengan memastikan luapan air disalurkan melalui tabung yang ditentukan.
Jalan masuk aspal dianggap sebagai pilihan penting bagi banyak pemilik rumah. Jenis jalan masuk ini biasanya lebih mudah dirawat dan menyediakan permukaan yang lebih baik untuk menghilangkan salju. Jalan masuk aspal adalah pilihan dengan harga sedang dan biasanya meningkatkan nilai rumah lebih dari jalan masuk kerikil.
Saat membangun jalan masuk, penting untuk memasukkan elevasi dan kemiringan yang tepat dalam desain. Ini akan mengurangi banjir di jalan masuk saat badai. Area tepi jalan masuk harus dibuat miring sedemikian rupa untuk memberikan elevasi yang memadai untuk mencegah banjir dari jalan masuk utama.
Banyak jalan masuk termasuk lansekap yang menguraikan perimeter jalan masuk. Daerah ini biasanya digariskan dengan kerikil, mulsa, atau kayu gelondongan. Saat merancang lanskap jalan masuk, penting untuk mempertimbangkan bagaimana trotoar jalan masuk akan terpengaruh oleh material di sekitarnya.
Beberapa rumah tua mungkin tidak menyertakan pembatas jalan masuk. Ini biasanya karena jalan masuk ditambahkan ke rumah setelah awalnya dibangun. Saat menambahkan trotoar jalan masuk ke rumah yang ada, penting untuk menghubungi pemerintah setempat mengenai kode dan standar bangunan. Badan-badan ini akan memastikan trotoar baru memenuhi spesifikasi yang disyaratkan oleh pemerintah daerah.