Apa itu Creeping Thyme?

Creeping thyme adalah ramuan beraroma asli yang sering digunakan untuk menambah warna pada taman atau rasa pada resep. Awalnya ditemukan tumbuh di Eropa Mediterania, keserbagunaannya memastikan bahwa itu akan diekspor, dan sekarang ditemukan tumbuh di seluruh dunia. Tidak seperti thyme biasa, yang tumbuh tegak dan tingginya sekitar 12 cm, thyme yang merayap tetap rendah ke tanah, biasanya tingginya 30.5 hingga 2 inci (4 hingga 5.1 cm). Alih-alih tumbuh ke atas, ia malah menyebar untuk menutupi area seluas 10.2 inci (18 cm) atau bahkan lebih dalam beberapa kasus, menjadikannya pilihan ideal untuk penutup tanah.

Sebagai tanaman penutup tanah, thyme yang merayap adalah pilihan yang kokoh, perawatan rendah, mampu tumbuh subur di berbagai iklim dan dengan berbagai tingkat sinar matahari. Itu tetap hijau sepanjang tahun dan menghasilkan bunga merah muda yang mekar sepanjang musim panas. Profil rendah thyme yang merayap berarti tidak memerlukan pemotongan atau pemangkasan, dan karena kemampuannya untuk bertahan dari lalu lintas pejalan kaki biasa, ia sering digunakan untuk mengisi ruang di antara batu-batu ubin di jalan setapak. Ini juga merupakan fitur umum dalam lansekap, sering ditempatkan di latar depan atau mengisi celah di antara tanaman yang lebih besar.

Meskipun digunakan dalam memasak lebih jarang daripada thyme biasa, thyme merayap adalah ramuan dan dapat digunakan dalam persiapan makanan. Thyme dapat digunakan segar atau kering untuk membumbui berbagai macam makanan dan merupakan elemen penting dari gaya memasak di seluruh dunia. Lebah juga menyukai thyme, dan madu yang dihasilkan menggunakan nektar dari thyme memiliki rasa yang berbeda.

Thyme juga merupakan salah satu obat herbal paling awal yang tercatat, dan sangat berperan dalam tradisi, mitos, dan cerita rakyat. Orang Mesir kuno menggunakan ramuan itu untuk menyembuhkan sakit kepala dan mimpi buruk sejak tahun 1600 SM Orang Yunani kuno percaya bahwa thyme memiliki sifat memurnikan dan menggunakannya di pelipis mereka. Beberapa legenda menyarankan hubungan antara thyme dan dunia peri, hubungan yang dimasukkan William Shakespeare dalam A Midsummer Night’s Dream.

Di zaman modern, thyme mempertahankan reputasi obatnya. Sebagai antiseptik, thyme dapat dibuat menjadi teh untuk mengobati sakit tenggorokan atau digunakan secara topikal untuk mendisinfeksi luka dan goresan. Thyme juga memiliki sifat ekspektoran, sehingga berguna untuk mengobati kemacetan. Telah digunakan untuk mengobati batuk rejan, kolik dan bronkitis juga. Perut kembung dan gangguan pencernaan juga bisa diredakan dengan thyme. Tentu saja, nasihat medis profesional harus dicari sebelum merawat kondisi serius apa pun.